GeNose Bakal Tersedia di Bandara & Tarif Pemeriksaan di Stasiun Naik Mulai Pada 20 Maret

Kementerian Perhubungan menyebut tes GeNose akan diberlakukan di sejumlah bandara mulai 1 April 2021.


zoom-inlihat foto
genosss.jpg
Dokumen Humas UGM
GeNose pendeteksi Covid-19 karya ahli UGM siap dipasarkan setelah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tarif pemeriksaan GeNose C19 akan naik mulai 20 Maret 2021.

Genose telah menjadi pilihan para pengguna transportasi umum dalam pemenuhan syarat perjalanan jauh, khususnya penumpang kereta api.

Namun, tarif pemeriksaan GeNose C19 di stasiun naik menjadi Rp30.000 per Sabtu (20/3/2021).

Setelah 1 bulan lebih diterapkan tarif khusus atau pre-launching sebesar Rp20.000.

“KAI akan semakin meningkatkan pelayanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun dengan secara bertahap menambah lokasi pemeriksaan GeNose C19,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, dalam siaran tertulisnya, Kamis (18/3/2021).

Selain itu, sebagai bentuk peningkatan pelayanan, pemeriksaan GeNose C19 di stasiun nantinya akan terintegrasi dengan ticketing system KAI.

Baca: Bisa Mendeteksi Covid-19 dalam 3 Menit, GeNose UGM Dijual Rp62 Juta per Unit

Baca: Luhut Kehendaki Alat Deteksi Covid-19 GeNose Dipasang di RT hingga Mal, Tarif Tes Rp 20 Ribu

Sehingga hasil pemeriksaan GeNose C19 pelanggan tersebut akan otomatis muncul pada layar boarding petugas.

Saat ini fitur tersebut sedang dalam tahap finalisasi.

"Mulai 20 Maret 2021 pula KAI menambah 9 stasiun yang menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19. Enam stasiun di antaranya merupakan kerja sama antara KAI dan Farmalab, anak perusahaan Indofarma," kata Joni.

Yaitu Stasiun Bekasi, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Tegal, Kutoarjo, dan Lempuyangan.

Adapun 3 stasiun lainnya adalah kerja sama antara KAI dan Rajawali Nusindo yaitu Stasiun Semarang Poncol, Jombang, dan Sidoarjo.

Dengan adanya penambahan ini, total stasiun yang melayani pemeriksaan GeNose C19 menjadi 23 stasiun.

Uji coba alat deteksi GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat (23/1/2021).
Uji coba alat deteksi GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat (23/1/2021). (Dok. kai.id)

Sebelumnya, terdapat 14 stasiun telah melayani pemeriksaan GeNose C19 yaitu Stasiun Pasar Senen, Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Malang, Jember, dan Ketapang.

Joni mengatakan bahwa hasil pemeriksaan GeNose C19 di 23 stasiun tersebut dapat dipakai untuk keberangkatan di seluruh stasiun yang melayani perjalanan KA Jarak Jauh.

“Penyediaan pemeriksaan GeNose C19 ini merupakan komitmen KAI terhadap kebijakan pemerintah terkait persyaratan naik KA Jarak Jauh sesuai SE Satgas Covid-19 No 7 tahun 2021 dan SE Kemenhub No 20 Tahun 2021," ujar Joni.

Untuk dapat melakukan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun, calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking KA Jarak Jauh yang sudah lunas, serta tidak boleh merokok, makan, minum (kecuali air putih) selama 30 menit sebelum melaksanakan tes.

Baca: Luhut Berencana Gunakan GeNose C-19 secara Massal di Fasilitas Umum: Mesinnya Akan Makin Pintar

Untuk menggunakan KA Jarak Jauh pelanggan diharuskan menunjukkan surat keterangan negatif GeNose C19 atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan.

Khusus untuk keberangkatan pada hari libur keagamaan dan libur panjang diwajibkan menunjukkan surat keterangan negatif screening Covid-19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan.

“Sejak awal hadirnya layanan pemeriksaan GeNose C19 dalam rangka screening Covid-19 pada moda transportasi kereta api berjalan dengan lancar. Kami juga mengimbau kepada pelanggan untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan untuk memutus penyebaran Covid-19 di moda transportasi kereta api,” tutup Joni.

Mulai 1 April 2021

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyebut tes GeNose di bandara akan dilaksanakan pada 1 April 2021.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, tes GeNose di bandara dilakukan secara bertahap, dimulai dari bandara kecil, medium, dan besar.

"Bertahap, tidak semua bandara pada 1 April 2021. Dimulai dari yang kecil, tapi ini masih pembahasan dan belum final," papar Novie

Sementara terkait harga tes GeNose di bandara, Novie belum dapat memastikan pada saat ini, karena sedang dibahas semua pemangku kepentingan.

"Harga masih dibahas, belum selesai ditentukan. Tapi kurang lebih, ya tidak jauh beda dengan stasiun karena materialnya sama," ucap Novie.

Jangan Ambil Untung

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut tidak ada alasan bagi pemerintah membedakan harga GeNose di bandara dan stasiun.

"Harganya disamakan saja, karena memang ongkos produksinya juga sama. Jangan sampai ambil untung," tandas Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi, Sabtu (27/2/2021).

Menurutnya, harga tes GeNose di bandara senilai Rp 20 ribu akan mendongkrak peningkatan penumpang pesawat dan akhirnya berdampak positif ke industri penerbangan.

"Dengan harga sama mendorong orang untuk terbang," ucap Tulus.

Baca: PT KAI Akan Gunakan GeNose untuk Pengecekan Covid-19 Mulai 5 Februari

Baca: Menhub Budi: Mulai 5 Februari, Akan Ada Pengecekan Covid-19 di Terminal dan Stasiun dengan GeNose


Hargai produk dalam negeri

Hal senada disampaikan pengamat transportasi Djoko Setijowarno meminta harga tes GeNose atau alat deteksi Covid-19 berbasis hembusan nafas di bandara, tidak berbeda dengan di stasiun sebesar Rp 20 ribu.

"Sebaiknya sama. Menggunakan GeNose sama saja menghargai produk dalam negeri," kata Djoko saat dihubungi, Jumat (26/2/2021).

Namun, Djoko menyebut biasanya pengadaan alat di bandara dapat lebih mahal dibanding transportasi lainnya, karena penggunanya dari kalangan menengah atas.

Di sisi lain, Djoko menilai akurasi GeNose menditeksi Covid-19 sudah teruji dan lebih nyaman digunakan, dibanding tes Covid-19 lainnya.

"Menggunakan GeNose lebih mudah dan lebih cepat," ucap Djoko.

Jangan bedakan harga

Sebelumnya, anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti menyambut baik rencana penerapan tes GeNose atau alat deteksi Covid-19 berbasis hembusan nafas di bandara.

"Kami sambut baik, karena GeNose sendiri merupakan hasil karya dalam negeri, dan sekarang pun sudah digunakan penumpang kereta api sebagai syarat perjalanan di tengah pandemi," ujar Novita saat dihubungi, Jumat (26/2/2021).

Menurutnya, diperbolehkan tes GeNose dari sebelumnya hanya Tes PCR dan Rapid Test Antigen untuk penumpang pesawat, akan berdampak positif ke industri penerbangan yang tertekan akibat pandemi Covid-19.

Apalagi, kata Novita, harga tes GeNose jauh lebih murah dibanding PCR maupun Antigen yang mencapai ratusan ribu.

"GeNose di stasiun itu Rp 20 ribu, sangat terjangkau untuk penumpang dan hasilnya pun dapat dipercaya dapat menekan penyebaran Covid-19," ucapnya.

Oleh sebab itu, Novita meminta Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan terkait, tidak boleh membedakan harga tes GeNose di bandara dengan di stasiun.

"Harus sama Rp 20 ribu, karena material yang digunakan sama, tidak ada perbedaan antara di bandara dan stasiun," tandas politikus Gerindra itu.

Suasana di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa (27/10/2020).
Suasana di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa (27/10/2020). (TRIBUN-TIMUR.COM/AM IKHSAN)

(TribunnewsWiki.com/Wartakotalive)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul DUH! Mulai 20 Maret 2021 Tarif Pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Kereta Naik, Begini Kata KAI

Baca selengkapnya tentang GeNose di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved