Kisah Sedih Gadis Tunatera Korban Pelecehan Ayah Tiri: Disuruh Pegang Alat Vital, Ibu Tak Percaya

Aninda, seorang perempuan tuna netra pengidap low vision menjadi korban kekerasan seksual. Pelakunya tak lain adalah orang terdekatnya


zoom-inlihat foto
sexual-abusee.jpg
Tribunnews.com
Ilustrasi korban pelecehan seksual.


Sebenarnya banyak dari disabilitas jadi korban namun mereka enggan melaporkan karena minimnya dukungan orang terdekat. 

"Kami juga butuh keadilan karena banyak dari kami yang jadi korban," terangnya. 

Sementara itu, Divisi Bantuan Hukum LRC-KJHAM, Nia Lishayati mengatakan, para disabilitas juga menjadi fokusnya ketika mendapatkan kekerasan seksual. 

Pihaknya mencatat, tahun lalu menangani dua kasus pelecehan seksual yang menyasar disabilitas. 

Pertama di Kabupaten Pati , korban  saat dilecehkan berumur 18 tahun. 

Kasusnya  perbudakan seksual, pelaku  adalah ayah tirinya.

Ketika mau mengadukan ke polisi korban tidak mendapat dukungan dari keluarga karena pelaku ayah tirinya.

Kasus kedua di Kota Semarang, kasusnya  hampir sama seperti di Pati korban jadi  perbudakan seksual oleh orang terdekat. 

Hanya saja korban sudah kategori dewasa. 

"Kami meminta hentikan diskriminasi kepada  para disabilitas.

Korban  juga jangan takut untuk melaporkan karena kami siap mendampingi," ujarnya.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Tribunjateng.com/Iwan Arifianto)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Perempuan Tunanetra Semarang Disuruh Pegang Alat Vital: Lapor Polisi Tak Ada yang Percaya

BACA ARTIKEL LAIN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL DI SINI





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved