Ciri atau Tanda Turunnya Malam Lailatul Qadar
Dr H Baidi menjelaskan, dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam hadist Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bahwa Lailatul Qadar terjadi 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Terkait malam keberapa, Dr H Baidi mengatakan belum ada penjelasan.
"Tetapi di antara para ulama memberikan satu pendapat, gambaran," terangnya.
Gambaran tersebut yakni:
- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.
- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.
"Sebenarnya tidak ada penjelasan tegas dari Agama, tentang indikator terjadinya Lailatul Qadar," ungkapnya.
Namun menurutnya, dari berbagai riwayat indikator terjadinya Lailatul Qadar dijelaskan secara alamiah.
"Artinya, kondisi alam turunnya Lailatul Qadar," jelasnya.
Cuaca pada pagi atau malam hari turunnya Lailatul Qadar sangat tenang dan udara terasa segar.
Di pagi hari sinar matahari cukup cerah, tidak panas.
"Oleh karena itu, ini tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar," terangnya.
Dr H Baidi mengungkapkan, hal tersebut merupakan sebuah pendapat, maka alangkah baik selama 10 hari terutama di malam-malam ganjil untuk menyongsong Lailatul Qadar.
Hal tersebut karena manusia tidak tahu secara pasti turunnya Lailatul Qadar.
"Itu rahasia Allah SWT," ungkapnya.
(TribunnewsWiki.com/RAK, Tribunnews.com/FajarMuhammad Husain Sanusi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Apa Itu Lailatul Qadar? Berikut Ciri atau Tanda Malam Turunnya Al Quran di Bulan Ramadhan"