Pengacara Z, Mbeko Tabula menegaskan, tragedi tersebut tak boleh jatuh pada pundak seorang gadis berusia 13 tahun.
Tabula menyatakan kepada Le Parisien, semua tragedi itu disebabkan perilaku ayahnya Z yang berlebihan.
"Klien saya berbohong, tetapi meskipun itu benar, reaksi ayahnya masih tidak proporsional," imbuh Tabula.
Chnina, yang tengah diselidiki lantaran 'terlibat dalam pembunuhan teroris', menyatakan kepada polisi bahwa ia merasa bodoh.
“Saya tidak pernah mengira pesan saya akan dilihat oleh teroris. Saya tidak ingin menyakiti siapa pun dengan pesan itu,” ujar Chnina.
“Sulit membayangkan bagaimana kita sampai di sini bahwa kita kehilangan seorang profesor sejarah dan semua orang menyalahkan saya,” imbuh Chnina.
Baca: Bahaya Ada Gejala Baru Virus Corona, Waspadai 5 Tanda Ini
Baca: Dijerat Korupsi dan Kini Ditahan, Mark Sungkar Bantah Kabar Dirinya dan Sang Istri Bercerai
Baca: Bantuan Kuota Gratis dari Kemendikbud Cair Hari Ini, Simak Cara Daftar dan Syaratnya
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya, KOMPAS.COM/ Danur Lambang Pristiandaru)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Kebohongan Siswi 13 Tahun Berujung Pemenggalan Samuel Paty, Terungkap Suka Bolos"