TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penelitian terbaru menunjukkan mutasi B.1.1.7 lebih mematikan 30-100% ketimbang virus corona asli.
Sebuah penelitian membandingkan tingkat kematian di antara orang-orang di Inggris yang terinfeksi B.1.1.7, dengan yang terjangkit virus corona asli.
Tingkat atau angka kematian akibat infeksi B.1.1.7 disebutkan "secara signifikan lebih tinggi".
B.1.1.7 terdeteksi pertama kali di Inggris dan kini telah menyebar ke 100 negara lain.
Varian ini juga sudah masuk ke Indonesia dan ditemukan di sejumlah provinsi.
B.1.1.7 memiliki 23 mutasi dalam kode genetiknya, jumlah yang relatif tinggi, dan beberapa di antaranya jauh lebih mudah menyebar. Para ilmuwan mengatakan, varian baru itu 40%-70% lebih menular dari virus corona asli.
Dalam studi di Inggris, yang diterbitkan di British Medical Journal pada Rabu (10/3), infeksi varian baru menyebabkan 227 kematian dalam sampel dari 54.906 pasien Covid-19, dibandingkan dengan 141 di antara jumlah pasien yang terjangkit virus corona asli.
“Ditambah dengan kemampuannya untuk menyebar dengan cepat, ini membuat B.1.1.7 menjadi ancaman yang harus ditanggapi dengan serius,” kata Robert Challen, peneliti di Exeter University yang ikut memimpin penelitian, seperti dikutip Reuters.
Temuan dipresentasikan kepada pemerintah Inggris
Pakar independen menyatakan, temuan studi tersebut menambah bukti awal sebelumnya yang menghubungkan infeksi varian virus corona B.1.1.7 dengan peningkatan risiko kematian akibat COVID-19.
Temuan awal dari penelitian itu dipresentasikan kepada Pemerintah Inggris awal tahun ini, bersama dengan penelitian lain, oleh para ahli di panel New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory (NERVTAG).
Lawrence Young, ahli virologi dan profesor onkologi molekuler di Universitas Warwick, menyebutkan, mekanisme yang tepat di balik tingkat kematian yang lebih tinggi dari varian B.1.1.7 masih belum jelas.
Tetapi, “Mungkin terkait dengan tingkat replikasi virus yang lebih tinggi serta peningkatan penularan,” ujar dia, seperti dilansir Reuters.
Hanya, Young memperingatkan, varian virus corona Inggris kemungkinan memicu lonjakan infeksi baru-baru ini di seluruh Eropa.
Daftar provinsi yang mencatat adanya B.1.1.7
Mutasi virus corona B.1.1.7 di Indonesia terdeteksi pertama pada 2 Maret 2021..
Keberadaan varian B.1.1.7 juga terdeteksi di sejumlah provinsi.
Widyawati, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, membeberkan tentang penyebaran virus corona B.1.1.7 tersebar di empat provinsi.
Hal tersebut disampaikan Widyawati dalam konferensi pers, Rabu (10/3/2021).
"Sumut, Sumsel, Kaltim, Kalsel," ujar Widyawati.