TRIBUNNEWSWIKI.COM – Gejolak dalam Partai Demokrat masih terus berlanjut.
Dikabarkan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipersiapkan untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Akan tetapi hal tersebut mendapat respon menohok dari mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie.
Ia menilai tidaklah bagus memaksakan orang yang minim pengalaman menjadi pemimpin nasional.
"Saya tidak resistensi dengan mas AHY.
Saya senang ada anak muda yang akan jadi pemimpin tapi diisi dulu (yang lebih matang seharusnya)," ujar Marzuki, ketika wawancara khusus dengan Tribunnews.com secara daring, Kamis (4/3/2021).
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 6 Maret 2021, Pisces Jangan Terlalu Agresif, Libra Andalkan Perasaan
Baca: 12 Daerah di Indonesia yang Beresiko Tinggi Penularan Covid-19, DKI Jakarta Justru Tak Ada
Marzuki Alie pun menegaskan bahwa memimpin bangsa Indonesia yang besar iniperlu pengalaman yang matang dan mumpuni.
Jika dipaksakan, maka pemimpin tersebut nantinya tidak maksimal.
"Ini Negara Republik Indonesia, bukan negara Pacitan, bukan negara Jawa Timur.
Jangan dipaksakan orang yang masih belum pengalaman sama sekali untuk menjadi pemimpin nasional," tegasnya.
Menurut Marzuki Alie, seseorang yang akan memimpin suati negara harus memliki kesiapan mumpuni dan matang dalam berbagai aspek.
Termasuk masalah siap tidaknya kejiwaan atau mental seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan yang muncul.
Baca: 4 Tahun Menikah, Istri Abdussamad Baru Tahu Jika Sang Suami Jaksa Gadungan
Baca: PROFIL Angel, Demonstran Viral yang Tewas Ditembak Aparat di Kepala saat Aksi Tolak Kudeta Myanmar
Marzuki lantas menyindir AHY yang disebutnya tak bisa mengatasi masalah isu kudeta yang mendera Partai Demokrat saat ini.
Buktinya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai harus turun tangan.
"Nggak mungkin orang yang emosionalnya masih tidak terlatih (jadi pemimpin).
Ya contohnya begitu dihajar kanan kiri kan nggak punya kapasitas, akhirnya SBY turun tangan," kata dia.
Lantas, mantan ketua DPR RI itu meminta agar AHY diberi ruang yang membuatnya lebih punya pengalaman yang lebih besar.
Ia mengungkap jika saja AHY pada 2014 silam bisa ditunjuk menjadi menteri, maka bisa dipastikan saat ini yang bersangkutan lebih matang dalam memimpin.
Baca: SOSOK Moeldoko: Panglima Pilihan SBY yang Bantah Isu Kudeta, Sekarang Pimpin Demokrat Kontra AHY
Baca: Pernah Percaya dan Berikan Jabatan kepada Moeldoko, SBY: Saya Merasa Malu dan Bersalah
"Jika dua periode jadi menteri dia (bisa) matang sekali, pendidikannya bagus, dia pengalaman sebagai praktisi, dinilai orang kinerjanya sebagai menteri.
Sekarang kan orang nggak bisa nilainya hanya dari tampilan saja, hanya narasi saja.
Nggak bisa menilai ketua umum dari sisi kemampuannya, bahwa partai itu hasilnya begini nanti itu managemen partai," ujar Marzuki.
"Kalau dia ingin menjadi seorang pemimpin nasional, dia harus mematangkan dirinya.
Mematangkan dirinya itu artinya dia harus punya ruang-ruang dimana dia menambah pengalaman di dalam prakteknya.
Jadi tidak (tepat) orang yang tidak punya pengalaman jadi gubernur, tidak punya pengalaman jadi menteri, tiba-tiba jadi presiden," tandasnya.
Baca: Profil Tya Ariestya, Artis yang Kini Jadi Sorotan karena Saran Diet yang Meresahkan
Baca: Segera Ditutup, Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 13 Diminta Tak Perlu Tergesa-gesa
Moeldoko didapuk jadi Ketua Umum Partai Demokrat
Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2025.
Berdasarkan siarang langsung yang ditayangkan Kompas TV, politisi Demokrat yang sebelumnya dipecat, Jhoni Allen Marbun, membacakan, ada dua kandidat ketua umum dalam KLB tersebut.
Kedua kandidat tersebut ialah Moeldoko dan mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus mantan Ketua DPR Marzuki Alie.
Namun peserta KLB akhirnya memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat versi KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Menetapkan Dr. H. Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," ujar Jhoni Allen dalam siaran langsung di Kompas TV, Jumat sore.
Adapun Marzuki Alie didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.
Moeldoko pun menyampaikan sambutannya usai ditetapkan sebagai ketua umum.
Ia menyampaikan sambutannya via sambungan telepon.
"Dengan demikian saya menghargai dan menghormati keputusan Saudara.
Oke, kita terima menjadi ketua umum," ucap Moeldoko lewat sambungan telepon.
(Tribunnewswiki.com/SO) (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)