Marzuki Alie Laporkan AHY dengan Tuduhan Pencemaran Nama Baik, Bareskrim Polri: Masih Kurang Bukti

Menurut penyidik, laporan tuduhan pencemaran nama baik yang ditujukan Marzuki Alie terhadap AHY tersebut masih kurang bukti.


zoom-inlihat foto
marzuki-alie-3.jpg
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie saat menjadi pembicara pada acara Dialog dan Debat Materi Deklarasi Politik Suara ILUNI UI di Aula FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2014). Dialog tersebut menyoroti krisis jati diri bangsa dan upaya untuk mencapai perubahan yang lebih baik melalui Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Badan Resor Kriminal (Bareskrim) Polri menolak laporan mantan Ketua DPR Marzuki Alie terhadap Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut penyidik, laporan tuduhan pencemaran nama baik yang ditujukan Marzuki Alie terhadap AHY tersebut masih kurang bukti.

Dikutip dari Kompas.Tv, penyidik telah meminta agar tim kuasa hukum melengkapi barang bukti yang berkaitan dengan pemecatan Marzuki Alie.

Salah satunya mengenai AD/ART Partai Demokrat. Penyidik memberikan waktu 3 hari untuk kuasa hukum Marzuki Alie melengkapi laporan.

"Masih ada beberapa barang bukti yang kurang terkait masalah AD/ART Demokrat. Maka kami memilih untuk melakukan pengaduan terlebih dahulu, 3 hari ke depan kita akan konfirmasi kembali sembari kita lengkapi syarat formil dan materilnya," ujar Rusdiansyah di Bareskrim Polri, Kamis (4/3/2021).

Selain melengkapi laporan, kuasa hukum juga akan menghilangkan Pasal UU ITE sebagai dasar dugaan laporan tindak pidana yang saat ini sedang menjadi polemik.

Baca: Jhoni Allen Serang SBY Soal Posisi Ketum di Demokrat, Andi Arief: Sejarah Sering Diputar Balik

Baca: Ridwan Kamil Terseret Konflik Partai Demokrat, Disebut Bakal Diajukan sebagai Ketum oleh Kubu KLB

Adapun pihak yang sebagai terpapor yakni AHY serta empat kadar Partai Demokrat yang berinisial SH, RN, HMP dan HK.

Laporan ini lantaran Marzuki Alie tidak terima dicap sebagai salah satu dalang gerakan kudeta di tubuh Partai Demokrat yang selama ini tidak dibuktikan.

Ia juga menilai pemecatan terhadap dirinya diluar dari mekanisme partai.

Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie saat menjadi pembicara pada acara Dialog dan Debat Materi Deklarasi Politik Suara ILUNI UI di Aula FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2014). Dialog tersebut menyoroti krisis jati diri bangsa dan upaya untuk mencapai perubahan yang lebih baik melalui Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014.
Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie saat menjadi pembicara pada acara Dialog dan Debat Materi Deklarasi Politik Suara ILUNI UI di Aula FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2014). Dialog tersebut menyoroti krisis jati diri bangsa dan upaya untuk mencapai perubahan yang lebih baik melalui Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Hubungan dengan Demokrat Panas Dingin

Diberitakan sebelumnya, Marzuki Alie mengaku hubungannya dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat dikatakan panas dingin.

"Jadi hubungan saya dengan pak SBY itu panas dingin lah. (Itu mulai) Waktu 2005, (waktu) kongres saya nggak ikut arahan bu Ani (almarhumah Ani Yudhoyono)," ujar Marzuki Alie, ketika wawancara khusus dengan Tribunnews.com secara daring, Kamis (4/3/2021).

Arahan yang dimaksud Marzuki Alie adalah seputar kesepakatan dukungan sosok yang akan dijadikan ketua umum Partai Demokrat kala itu.

Menurutnya, baik SBY-Ani Yudhoyono dan pihak istana menginginkan Sutan Sukarnotomo yang menjabat posisi tersebut.

Hanya saja, Marzuki Alie ketika itu lebih memilih Hadi Utomo yang masih merupakan ipar dari SBY.

Hadi Utomo diketahui menikahi adik dari Ani Yudhoyono.

"Saya melihat pada saat itu kenapa saya dukung Hadi Utomo, karena partai ini baru dan SBY baru saja jadi presiden. SBY jangan di-challenge oleh orang yang tidak loyal dengan dia, bahaya itu. Maka waktu itu saya dan kita semua sepakat pak Hadi Utomo. Tapi Pak Hadi Utomo itu tidak direstui oleh istana," jelasnya.

Lantas, Marzuki Alie menirukan ucapan almarhumah Ani Yudhoyono yang meminta agar Hadi Utomo tidak dijadikan orang nomor satu di partai berlambang mercy itu.

"Saya itu ditelepon oleh almarhumah bu Ani. 'Pak Marzuki, pak Hadi Utomo itu adik saya, saya tahu persis. Jangan dia jadi ketua umum, tapi tempatkanlah dia di tempat yang terhormat'. Itu pesan bu Ani," ujarnya mengulang perbincangan dahulu dengan Ani Yudhoyono.

"Tapi saya bilang, 'Bu Ani kalau di bawah ini sudah mendukung pak Hadi Utomo semua, gimana bu?'. Saya setelahnya itu nggak pernah ditegur lagi. Lama saya nggak ditegur, karena saya dengar laporan 'Pak, pak Marzuki itu sudah nggak ikut kita lagi', itu yang saya dengar. Ya sudah nggak apa-apa," imbuhnya.

Baca: Terlibat Isu Kudeta, Demokrat Pecat 7 Kadernya secara Tidak Hormat, Ada Jhoni Allen dan Marzuki Alie

Baca: AHY Minta Klarifikasi ke Jokowi, Marzuki Alie: Etikanya Tidak Ada





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved