Viral Gelombolan Anak Punk Hadang Truk Trailer, Sebabkan Kecelakaan Tabrak Rumah Warga

Video viral segerombolan anak punk hadang truk trailer yangn melaju hingga sebabkan kecelakaan tabrak tumah warga


zoom-inlihat foto
istimewatribunmaduracoma.jpg
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Sekumpulan anak pun yang diamankan Polsek Tambakboyo Tuban, Sabtu (27/2/2021).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Viral gerombolan anak punk nekat hadang truk trailer yang lewat di jalur Pantura Tuban.

Kejadian ini mengakibatkan truk menghantam rumah warga tepatnya di jalan Tuban-Semarang, Desa Gadon, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Sabtu (27/2/2021).

Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh Kapolsek Tambakboyo, AKP Darmono.

AKP Darmono menjelaskan, truk trailer berusaha menghindar saat dicegat anak-anak punk yang mencari tumpangan.

"Benar kejadian tersebut," kata Darmono.

Setelah mendapatkan laporan adanya kejadian tersebut, polisi langsung datang ke lokasi kejadian.

Sekumpulan anak pun yang diamankan Polsek Tambakboyo Tuban, Sabtu (27/2/2021).
Sekumpulan anak pun yang diamankan Polsek Tambakboyo Tuban, Sabtu (27/2/2021). (ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM)

Polisi berhasil mengamankan segerombolan anak punk yang mengaku berasal dari wilayah Jawa Barat.

Kemudian anak-anak punk tersebut diberi pembinaan di Polsek setempat.

"Para anak punk kita amankan dan kita lakukan pembinaan, mereka tidak memiliki indentitas sama sekali," kata dia.

"Untuk pemilik rumah dan sopir truk sudah sama-sama menyadari dan damai. Tidak ada korban jiwa," imbuhnya.

Video viral tersebut memperlihatkan truk trailer warna putih menghantam rumah.

Baca: Sopir Truk Jadi Korban Begal, Ditemukan Warga dalam Keadaan Tangan Terikat dan Penuh Luka

Baca: Kaya Mendadak, Sopir Truk Temukan Mutiara Melo Langka Seharga Rp5 Miliar saat Makan Siput Laut

Truk trailer tersebut melaju dari timur ke barat itu lebih dulu dihadang kelompok anak punk yang ditengarai ingin menumpang.

Hingga akhirnya menabrak bagian depan rumah milik Syaiful (64), warga Desa Gadon, Kecamatan Tambakboyo, Tuban hingga mengalami kerusakan.

Truk nomor polisi (Nopol) B 9193 UEL, yang dikemudikan oleh Agus Suliyat (40), warga Kabupaten Kebumen tersebut, mengalami kecelakaan.

Diketahui sopir langsung banting setir ke kanan dengan mengurangi kecepatan kendaraannya saat mengetahui ada banyak anak-anak punk yang berada di tengah jalan.

Namun, pengemudi truk trailer tak bisa mengendalikan keseimbangan karena jarak yang dekat.

Kemudian truk trailer itu menabrak rumah warga hingga terjadi kerusakan.

Pasutri Ini Pilih jadi Anak Punk dan Ngamen untuk Penuhi Kebutuhan Sekolah Anak: yang Penting Halal

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sintang mengamankan belasan anak punk di Jalan Lintas Melawi, Kelurahan Ladang, Sintang, Kalimantan Barat, Kamis (28/11/2019).

Tindakan tersebut dilakukan lantaran keberadaan mereka dianggap meresahkan warga.

Yang menarik, ada pasangan suami istri yang ikut diamankan petugas, yaitu Yeti dan Iyan.

Keduanya diamankan bersama 12 anak punk yang lain.

Yeti dan Iyan pasangan suami istri yang turut diamankan bersama belasan anak Punk lainnya oleh Satpol PP berbaris di aula untuk didata.
Yeti dan Iyan pasangan suami istri yang turut diamankan bersama belasan anak Punk lainnya oleh Satpol PP berbaris di aula untuk didata. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO/Kolase/sid)

Sebelumnya, mereka tinggal dan menempati sebuah bangunan bekas pasar burung.

Pasutri dan seluruh anak punk yang terjaring Satpol PP dan Dinsos Kabupaten Sintang ini langsung dibawa ke aula Satpol PP.

Yeti berasal dari Jungkat, Kabupaten Mempawah.

Sementara suaminya, Iyan merupakan warga Kabupaten Melawi.

Yeti dan Iyan menikah siri.

Pada waktu itu Yeti masih berusia 16 tahun.

Baca: Viral Anak Punk Hijrah, Tubuh dan Wajah Penuh Tato, Kini Sering Jadi Muazin di Semarang

Baca: Daft Punk

Setelah diamankan, pasutri ini mengaku baru dua minggu berada di Sintang.

"Belum ada dua minggu di sini. Kami ngamen. Rencana hari ini mau pulang Jungkat, tapi kena amankan" kata Yeti.

Selama di Sintang, mereka tidur bersama anak punk lain, yang hanya beralaskan kardus.

Menurut keterangan yang diberikan keduanya memilih menjadi anak punk karena himpitan ekonomi.

Setelah menikah, keduanya tidak memiliki pekerjaan yang tetap.

"Saya awalnya kuli bangunan," ujar Iyan.

Beralasan terhimpit ekonomi, pasutri ini memutuskan untuk mengamen.

Dalam sehari, mereka mampu meraup pundi rupiah mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu.

Akan tetapi uang tersebut masih dibagi bersama anak punk lain, karena mereka mengamen bergantian.

Hasil dari mengamen, mereka kirim untuk kebutuhan sekolah anak mereka.

Kini pernikahan keduanya telah dianugerahi dua orang anak.

Buah hati mereka tinggal bersama neneknya di Jungkat, Kabupaten Mempawah.

"Anak yang paling besar, sudah kelas 2 SD di Jungkat," kata Yeti.

"Kemarin kirim 500 ribu," lanjut Yeti.

Pasutri ini mengaku terpaksa menjalani kerasnya hidup bersama anak punk.

Mereka mengatakan yang terpenting adalah halal, bukan hasil curian.

"Yang penting halal. Tidak curi. Sayang sama uang kalau harus ngontrak rumah," ujar Yeti.

Yeti mengaku sudah mendapatkan panggilan kerja di Ketapang.

Dalam waktu dekat, ia akan bekerja di tempat tersebut.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/NR/KA, TRIBUNMADURA)

Artikel ini telah tayang di Tribun Madura dengan judul Sekumpulan Anak Punk Hadang Laju Truk Trailer di Tuban, Sopir Kaget hingga Hantam Rumah Warga





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved