Sudahkah Anda Membayar Utang Puasa Tahun Lalu? Simak Cara Mengqadha Puasa Ramadhan di Sini

Simak cara membayar hutang puasa atau mengqadha puasa, simak selengkapnya dalam artikel ini


zoom-inlihat foto
ilustrasi-buka-puasa-bersama.jpg
Commons.wikimedia.org
Ilustrasi buka puasa bersama


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Berikut adalah cara mengqadha atau membayar utang puasa Ramadhan yang pernah ditinggalkan tahun lalu.

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci ketika umat muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah wajib puasa.

Namun tak dipungkiri ada beberapa kondisi umat muslim meninggalkan puasa Ramadhan.

Lantas bagaimana cara membayar utang puasa yang pernah ditinggalkan tersebut?

Berikut Tribunnewswiki rangkum dari Tribun Ramadhan terkait membayar utang atau mengqadha puasa yang sempat ditinggalkan:

Bagi umat muslim, diwajibkan berpuasa selama sebulah penuh di bulan Ramadan.

Aktivitas saat menjalani puasa ramadhan, salah satunya adalah membaca Al-quran
Aktivitas saat menjalani puasa ramadhan, salah satunya adalah membaca Al-quran (dingkelik.net)

Namun, karena beberapa kendala, ada yang tidak bisa berpuasa satu bulan penuh.

Meski tak dapat menjalankan puasa sebulan penuh, Alloh SWT memberikan keringanan bagi hambaNya dengan cara membayar atau meng-qadha puasa.

Shidiq, M.Ag selaku Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakata lewat tayangan Tanya Ustaz Tribunnews.com mengatakan bahwa hukumnya wajib mengganti puasa atau membayar puasa di hari lain setelah Ramadhan.

Qadha atau membayar puasa berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa, namun terhambat karena halangan-halangan tertentu atau uzur.

Misalnya, sedang melakukan perjalanan jauh atau dalam keadaan sakit.

Baca: Simak Ketentuan Waktu Membayar Utang Puasa Ramadhan, Diharamkan Pada Hari-hari Berikut Ini

Baca: 44 Hari Lagi Ramadhan Tiba, Yuk Ketahui Doa dan Amalan Sunnahya

Qadha juga berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa namun dilarang untuk menjalankan puasa, yaitu orang yang sedang menstruasi dan sedang nifas.

Dalam Al-Quran, golongan-golongan tersebut diberi keringanan-keringanan untuk tidak berpuasa, tetapi dituntut untuk mengqadha di hari lain.

Membayar puasa Ramadan dianjurkan sesegera mungkin.

Mengqadha juga harus berurutan.

Ilustrasi: Petugas Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI Jakarta, tengah memantau hilal awal Ramadhan 1441 H di Kanwil Agama DKI Jakarta, Cawang, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2020).
Ilustrasi: Petugas Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI Jakarta, tengah memantau hilal awal Ramadhan 1441 H di Kanwil Agama DKI Jakarta, Cawang, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2020). (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Namun, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar utang tidak bisa secara berurutan, karena alasan tertentu.

Yang terpenting, membayar puasa dilakukan sebelum bulan Ramadan berikutnya.

Membayar puasa juga juga diperbolehkan menjelang bulan Ramadan.

Lantas bagaimana jika belum sempat membayar puasa hingga bulan Ramadan berikutnya?

Ada beberapa pendapat dari para ulama, Shidiq mengatakan bahwa orang tersebut tetap boleh menjalankan ibadah puasa Ramadan, namun dia harus segara membayar utangnya setelah bulan Ramadan tersebut selesai.

Jika ada unsur kelalaian, maka selain mengqadha, orang tersebut dituntut untuk membayar fidyah.

Fidyah ini adalah kegiatan memberi makanan fakir miskin sebesar biaya makan dan minum yang dikalikan dengan jumlah hari orang yang bersangkutan ketika tak melaksanakan puasanya.

Fidyah ini juga berlaku bagi orang yang tidak sanggup berpuasa.

Baca: Tips Mengatasi Asam Lambung Naik saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

Baca: Kumpulan Dzikir untuk Amalan di Bulan Ramadhan 2021, Lengkap dengan Bahasa Latin dan Terjemahan

Kapan Puasa Ramadhan?

Puasa merupakan satu dari beberapa amalan wajib yang harus dilaksanakan umat Muslim di bulan Ramadhan.

Lantas kapan puasa Ramadhan mulai dilaksanakan?

Saat ini, pemerintah belum menetapkan tanggal pasti awal Ramadhan 1442 Hijriah.

Namun, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1442 Hijriah pada Selasa, 13 April 2021.

Penetapan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan 1 Ramadan 1439 H di 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi guna menetukan rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal untuk dimusyawarahkan dalam sidang isbat.
Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan 1 Ramadan 1439 H di 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi guna menetukan rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal untuk dimusyawarahkan dalam sidang isbat. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Penetapan ini diumumkan melalui Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2021 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan ini mengumumkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah," dikutip dari Maklumat tersebut.

Ijtimak jelang Ramadan 1442 H terjadi pada hari Senin Pon, 12 April 2021 M pukul 09:33:59 WIB.

Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT ) = +03° 44¢ 38² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.

Berdasarkan hal tersebut, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021 M.

Sementara untuk Ijtimak jelang Syawal 1442 H terjadi pada Rabu Pon, 12 Mei 2021 M pukul 02:03:02 WIB.

Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT ) = +05° 30¢ 58² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.

"1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021 M," sebut maklumat tersebut.

Baca: Tak Sembarang Orang Boleh Ganti Puasa Ramadhan dengan Fidyah, Berikut Ini Ketentuan dan Tata Caranya

Baca: Persiapan Bisnis Jelang Bulan Ramadhan 2021, Dijamin Makin Cuan

Lalu Ijtimak jelang Zulhijah 1442 H terjadi pada Sabtu Pahing, 10 Juli 2021 M pukul 08:19:35 WIB.

Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT ) = +03° 09¢ 18² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.

"1 Zulhijah 1442 H jatuh pada hari Ahad Pon, 11 Juli 2021 M," ungkap maklumat itu.

Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan:

1. 1 Ramadan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021 M.

2. 1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021 M.

3. 1 Zulhijah 1442 H jatuh pada hari Ahad Pon, 11 Juli 2021 M.

4. Hari Arafah (9 Zulhijah 1442 H) hari Senin Legi, 19 Juli 2021 M.

5. Idul Adha (10 Zulhijah 1442 H) hari Selasa Pahing, 20 Juli 2021 M.

Download Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2021 >>>

Tentang Ramadhan

Menilik KBBI, Ramadhan (baku: Ramadan) merupakan bulan kesembilan tahun Hijriah.

Pada bulan ini, orang Islam yang sudah akil balig diwajibkan berpuasa.

Dikutip dari buku Panduan Praktis Hidup Islami: Ibadah, Doa, dan Muamalah karya Agus Miswanto dan Mujahidun, Ramadhan jamaknya adalah Ramadhanat atau armidha’ yang maknanya sangat terik atau panas.

Secara filosofis, Ramadhan mengandung makna bulan tersebut adalah bulan ujian untuk bersabar baik dari segi fisik maupun batin.

Sehingga seorang mukmin bisa membakar segala kesalahan dan dosa yang ia milik ketika berhasil melalui ujian puasa tersebut.

Nama lain bulan Ramadhan

Ada nama lain yang digunakan untuk menyebut Ramadhan, yakni:

1. Syahrullah, artinya bulan Allah.

2. Syahrul alai, yaitu bulan yang penuh nikmat dan limpahan karunia.

3. Syahrul qur’an, yaitu bulan diturunkanya permulaan Alquran.

4. Syahrun najah, bulan pelepasan dari azab neraka.

5. Syahrul jud, yaitu bulan memberikan keihsanan kepada sesama manusia dan melimpahkan bantuan kepada fakir miskin atau bulan bermurah tangan.

6. Syahrul Muwasah, yaitu bulan memberikan pertolongan kepada yang berhajat.

Baca: Waspadai 4 Penyakit Ini yang Dapat Mengganggu Aktivitas Selama Puasa di Bulan Ramadan

Baca: Jelang Ramadan, Simak 5 Tips Berikut Agar Badan Tidak Lemas Saat Berpuasa Seharian

7. Syahrut Tilawah, yaitu bulan membacakan Alquran atau bulan menekunkan diri untuk memahami makna Alquran.

8. Syahrush shabri, yaitu bulan melatih diri bersabar atas penderitaan dengan ridha hati.

9. Syahrush shiyam, yaitu bulan melaksanakan ibadah puasa, ibadah yang Allah sandarkan untuk diri-Nya sendiri.

10. Syahrur rahmah, yaitu bulan Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-Nya.

11. Syahrul ‘Id, yaitu bulan yang dirayakan hari berbukanya.

Cara mengetahui masuknya bulan Ramadhan

Adapun cara mengetahui masuknya bulan Ramadhan yakni sebagai berikut:

1. Melihat hilal.

2. Kesaksian orang yang adil.

3. Menggenapkan bulan Sya’ban sampai 30 hari apabila cuaca berawan.

4. Perhitungan hisab.

Cara menyambut Ramadhan

Ada beberapa hal yang dilakukan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam ketika menyambut datangnya Ramadhan.

Hal-hal tersebut yakni:

1. Mengadakan ceramah di akhir bulan Sya’ban untuk menyambut Ramadhan.

2. Mengucapkan tahniah atas kedatangan bulan Ramadhan.

3. Memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.

Kedudukan bulan Ramadhan

Jemaah menunaikan Salat Jumat dengan shaf berjarak 1 meter di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). MUI memberikan tuntunan ibadah di bulan Ramadan di saat wabah pandemi corona.
Jemaah menunaikan Salat Jumat dengan shaf berjarak 1 meter di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). MUI memberikan tuntunan ibadah di bulan Ramadan di saat wabah pandemi corona. (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Dalam Islam, kedudukan bulan Ramadhan dipandang sangat penting.

Hal tersebut karena:

1. Bulan diturunkanya Alquran.

2. Ramadhan satu-satunya bulan yang disebut di dalam Alquran.

3. Bulan yang dipilih untuk kesuksesan peperangan badr al-Kubra.

4. Bulan yang dipilih Nabi menaklukan kota Makah dan mengambilnya dari kekuasaan kaum Musyrikin (Fathu Makkah).

5. Bulan telah dipilih Allah untuk bulan yang di dalamnya ada malam kemuliaan yaitu lailatul qadar.

6. Bulan yang dipilih untuk shalat tarawih (shalatul qiyam/ qiyamul lail).

7. Bulan yang dipilih untuk melahirkan aktivitas-aktivitas ibadah.

8. Bulan yang dipilih untuk ibadah puasa sebagai tanda kesyukuran kepada Allah atas nikmat-Nya yang sangat besar, yaitu menurunkan Alqur’an yang membawa hidayah dan petunjuk untuk manusia.

Sementara puasa Ramadhan mempunyai fungsi penting dalam Islam, yaitu:

1. Untuk pembinaan iman.

2. Salah satu rukun Islam.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Cara Membayar atau Mengqadha Puasa Ramadan





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved