Namun Abdul menilai, visi kebudayaan dalam pidato Gibran masih lemah.
"Padahal budaya itu menjadi persoalan pelik di Solo," ucap Abdul.
Baca: Resmi Menjabat Walikota, Gibran dan Bobby Dapat Pengawalan Spesial dari Paspampres
Baca: Cetak Sejarah Baru, Gibran Bakal Jadi Satu-satunya Wali Kota yang Dikawal Paspampres
Misalnya, konflik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang sampai sekarang masih berlarut-larut sejak 2004.
Wali Kota terdahulu, di antaranya Jokowi dan Rudy memilih untuk menjaga jarak terkait konflik tersebut.
Hal itu dikarenakan konflik tersebut merupakan masalah internal keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Pilihan untuk menjaga jarak tersebut diprediksi Abdil akan tetap dipilih Gibran saat menjabat.
"Tetapi menjadi tanggung jawab sejarah karena Solo seperti Yogyakarta lahir dari rahim kebudayaan Mataram Islam," tambahnya.
Selain masalah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Gibran juga dihadapkan tantangan menjaga harmonitas antar etnis di Kota Solo.
"Etnik kebudayaan yang berbeda-beda. Solo sangat heterogen. Itu akan menjadi ujian kepemimpinan Gibran. Mengelola harmonitas antar agama, kelompok, dan ormas. Selama ini, itu tertata cukup ok di bawah Fx Rudy," ujar Abdul.
(TribunnewsWiki.com/Niken)