lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Menurut keterangan Atta Halilintar, kondisi Ashanty kini sudah membaik dan sudah pulang ke rumah.
Atta mengaku kabar ini didapatnya dari Aurel Hermansyah bahwa calon ibu mertuanya tersebut sudah pulang dari rumah sakit usai menjalani perawatan karena Covid-19.
"Alhamdulillah bunda baik ya katanya udah pulang ke rumah," kata Atta Halilintar di Masjid Istiqlall Jakarta Pusat, Rabu (24/2/2021) dikutip dari Tribunnews.com.
"Aku dapat info dari Aurel ya," lanjutnya.
Ia juga mengaku bahwa sempat kaget saat mendengar kondisi Ashanty yang drop saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Anang Hermansyah sempat menyebut bahwa kondisi Ashanty memang sempat drop ketika menjalani perawatan akibat Covid-19.
Ashanty dan ketiga anaknya, Aurel Hermansyah, Azriel Hermansyah, dan Arsy Hermansyah dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (15/2/2021).
Mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes PCR pada Minggu (14/2/2021) malam.
Namun hanya Ashanty yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Baca: Tangis Pilu Asisten Rumah Tangga Anang Hermansyah Pecah, Mengaku Tak Kuat Melihat Keadaan Ashanty
Baca: Begini Kondisi Terkini Ashanty dan Anak-anaknya Setelah Terpapar Covid-19, Azriel Diinfus
Penyakit autoimun yang sudah diderita Ashanty disebut sempat memperparah keadaannya setelah positif Covid-19.
“Kita juga worry kemarin, kalau keadaannya begini terus juga bisa lebih jauh masalah Covidnya, terus menjadi komplikasi kemana-mana karena notabennya memang Bunda kan (Ashanty) ada auto imun, auto imun tesebutlah yang bisa mentrigger macam-macam,” ucap Anang.
Setelah menjalani perawatan secara intensif sejak Jumat malam, kini kondisi Ashanty sudah membaik.
Benarkah autoimun memperparah Covid-19?
Mengutip dari Kompas.com, pada tahun 2019, Ashanty telah didiagnosis mengidap autoimun.
Autoimun sendiri merupakan sekumpulan penyakit di mana kekebalan tubuh seseorang menyerang sel tubuh yang sehat.
Dijelaskan dr. Hendra Gunawan, dr., Sp.PD, penyakit ini merupakan penyakit kronis eksaserbatif, artinya ada suatu saat pasien dalam fase remisi (aktivitas penyakit rendah) dan sebaliknya ada suatu saat pasien dalam fase flare up (aktivitas penyakit tinggi).
Istilah autoimun saat ini umumnya mengacu pada penyakit tertentu, seperti Lupus eritematosus sistemik dan artritis reumatoid.
Namun sebenarnya, batasan penyakit autoimun tidak hanya dua penyakit tersebut.
Baca: Ashanty Terinfeksi Covid19, Dokter Tirta Peringatkan soal Penyakit Autoimunnya
Baca: Muncul Bentol-bentol di Tubuh Ashanty, Aurel Curiga Ada Hubungannya dengan Autoimun
Lalu, benarkah pengidap autoimun lebih berisiko terinfeksi Covid-19?
Hingga saat ini, studi terdahulu menyatakan bahwa pasien autoimun dengan aktivitas penyakit yang tinggi, lebih berisiko mengalami infeksi apapun, termasuk infeksi virus.
“Namun, sampai sekarang memang masih belum ada bukti yang menunjukkan adanya peningkatan risiko infeksi Covid-19 pada pasien dengan autoimun,” ujar dokter yang berpraktik di Primaya Evasari Hospital saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).
Senada dengan hal itu, panduan dari IRA (Indonesian Rheumatology Association) juga menyebutkan, pasien autoimun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit infeksi.
Hal ini karena umumnya pasien autoimun memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah, yang disebabkan oleh obat-obatan yang bersifat immunosuppresant atau menurunkan kekebalan tubuh.
Obat-obatan tersebut digunakan untuk mengontrol penyakit autoimun.
Selain itu, menurut dr. Hendra, bila kondisi imunitas tubuh berada dalam pengaruh obat immunosuppresant, maka respons tubuh terhadap infeksi Covid-19 juga menurun, sehingga risiko terjadinya Covid-19 gejala berat lebih besar.
Baca: Empat Anggota Keluarga Anang Hermansyah Positif Covid-19, Ashanty dan Aurel Ungkap Kondisi Mereka
Baca: Ashanty dan Anak-anaknya Positif Covid-19, Diketahui Sering Test PCR Tiap Minggu
Namun, seberapa besar peningkatan risiko keparahan infeksi Covid-19 pada pasien dengan penyakit autoimun pada berbagai tingkat aktivitas penyakit, menurutnya masih belum diketahui hingga kini.
Dr. Hendra menekankan pentingnya pasien dengan autoimun menginformasikan pada dokter yang merawat, terkait riwayat pengobatan yang dijalani. “Dengan begitu, dokter dapat menilai aktivitas penyakit autoimun yang diderita pasien,” katanya.
Selain itu, pasien harus selalu diingatkan untuk menjaga diri dengan melakukan protokol 5M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman minimal 1,5-2 M, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Begitu juga pada pasien yang melakukan isolasi mandiri, tetap lakukan protokol kesehatan 5M, jaga kesehatan dengan minum cukup, makan makanan bergizi, olah raga teratur, dan mengonsumsi obat autoimun sesuai dengan anjuran dokter yang merawat.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/KOMPAS.COM)
