Ayu Bulantrisna Djelantik

Ayu Bulantrisna Djelantik adalah seorang maestro tari tradisional Indonesia.


zoom-inlihat foto
bulantrisna-djelantik-saat-memperagakan-tari-legong.jpg
Tribunnews
Bulantrisna Djelantik saat memperagakan tari legong.

Ayu Bulantrisna Djelantik adalah seorang maestro tari tradisional Indonesia.




  • Informasi Pribadi #


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Ayu Bulantrisna Djelantik adalah seorang maestro tari tradisional Indonesia.

Ia lahir pada 8 September 1947 di Deventer, Belanda.

Bulantrisna Djelantik adalah cucu dari raja terakhir dari Kerajaan Karangasem, Bali, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem.

Selain dikenal sebagai pegiat tari, Bulantrisna Djelantik juga seorang dokter THT.

Ia dipercaya mewakili WHO di New Delhi dan Jenewa, untuk membahas masalah gangguan pendengaran di dunia.

Pada 1965 dia menempuh studi di Fakultas Kedokteran di Bandung.

Ia berhasil lulus dan berprofesi sebagai dokter ahli telinga, hidung dan tenggorokan (THT).

Setelah pensiun, Bulantrisna Djelantik mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung.(1)

Baca: Didik Nini Thowok

Baca: Ikut Lathi Challenge, Didik Nini Thowok Tepis Stigma Pemuja Setan: Gusti, Ini Penggoblokan Permanen

Bulantrisna Djelantik saat memperagakan tari legong.
Bulantrisna Djelantik saat memperagakan tari legong. (Tribunnews)

  • Karier dalam tari #


Bulantrisna Djelantik identik dengan dunia tari khususnya tari Legong.

Bagi dia menari adalah bentuk kecintaan jiwa kepada Sang Pencipta.

Meski menari menggunakan gerakan fisik, kegiatan ini memang tidak lepas dari sisi spiritual, yakni selalu mengingat kepada Yang Di Atas.

Bulantrisna Djaelantik mulai menari sejak umur 7 tahun.

Kemudian pada usia 10 tahun ia dipanggil menari di Istana Negara untuk tampil di depan Bung Karno.

Sejak saat itu ia sering diajak menari di depan para pemimpin dunia.

Satu di antaranya ialah Pangeran Akihito dan Ratu Michiko, serta Raja Norodom Sihanouk, dan Ratu Sirikit.

Bulantrisna Djaelantik pernah ikut serta dalam program pemerintahan Soekarno yang mengajak para seniman untuk memperkenalkan budaya kesenian Tanah Air ke dunia.

Bakat tarinya itu diturunkan dari sang ayah dan kakek, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem merupakan raja terakhir dari Kerajaan Karangasem, Bali.

Sang kakek pula yang mengenalkan dia pada seni menari, bahkan memanggil guru tari untuknya.

Pada 1992 Bulantrisna Djaelantik mendirikan sekolah tari Ayu Bulan Dance untuk melestarikan tarian tradisional.

Selain itu, ia juga mengajak rekan seprofesi tari seperti I Made Bangdem, Wayan Dibya, Ketut Arini untuk menuangkan sejarah Tari Legong yang dimulai dari kajian lontar hingga panggung masa kini ke dalam buku berjudul Tari Legong.(2)

Baca: Prie GS (Budayawan)

Baca: Tari Kecak

Pementasan Satua Calonarang oleh Ayu Bulan Legong Dance Group pada International Conference on Feminism pada 24 September 2016. Konferensi ini diselenggarakan oleh Jurnal Perempuan di Swiss-Belhotel di Kemang, Jakarta, dalam rangka memperingati tahun keduapuluh. Adegan ini menampilkan Calon Arang
Pementasan Satua Calonarang oleh Ayu Bulan Legong Dance Group pada International Conference on Feminism pada 24 September 2016. Konferensi ini diselenggarakan oleh Jurnal Perempuan di Swiss-Belhotel di Kemang, Jakarta, dalam rangka memperingati tahun keduapuluh. Adegan ini menampilkan Calon Arang (wikimedia)

  • Meninggal dunia #


Anak Agung Ayu Bulantrisna Djelantik meninggal dunia di RS Silaom, Jakarta, pada 24 Februari 2021.

Ia menghembuskan napas terakhir sekitar pukul pukul 00.30.

Bulan, yang biasa disapa Biang, meninggal dalam usia 74 tahun karena kanker pankreas.(3)

Koreografer sekaligus penari asal Solo, Didik Nini Thowok turut merasa kehilangan rekannya itu.

Dia mengenang sosok Bulantrisna Djelantik.

Didik Nini Thowok mengaku hubungannya bersama Bulantrisna Djelantik terbilang dekat sekali.

Menurut Didik Nini Thowok, sosok Bulantrisna Djelantik adalah maestro seni tari tradisional yang tidak pernah membedakan antara junior dan senior.(4)

Baca: Bams (Bambang Reguna Bukit)

Baca: Kanker Tenggorokan

(Tribunnewswiki.com/SO)



Nama Ayu Bulantrisna Djelantik
Lahir Deventer, Belanda, 8 September 1947
Meninggal Jakarta, 24 Februari 2021 pada umur 73 tahun
Riwayat Karier Dokter spesialis THT
Penari tradisional
staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran
Kakek Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem
Terkait Sekolah tari Ayu Bulan Dance


Sumber :


1. id.wikipedia.org
2. www.pesona.co.id
3. www.kompas.tv
4. hot.detik.com


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved