TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah video viral di media sosial tentang polisi yang menyita perahu karet milik FPI yang ikut membantu evakuasi korban banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Tak hanya itu saja, petugas juga melucuti atribut FPI yang ada di sebuah posko banjir relawan.
Petugas dari TNI dan Polri lalu menyita perahu karet berserta properti lain yang beratribut FPI dari para relawan.
Para relawan diminta polisi untuk k tidak menggunakan atribut atau logo yang dilarang sata membantu evakuasi.
"Kita tetap akan melakukan penindakan atau melarang atribut atau simbol-simbol. Jika ingin mau membantu tidak menggunakan atribut atau logo yang dilarang," kata Kombes Pol Erwin Kurniawan, Kapolres Jakarta Timur.
Melalui sebuah rekaman suara, Erwin di Kampung Melayu, Senin (22/2/2021), membenarkan kejadian penyitaan tersebut.
"Kami mengamankan sarana prasarana (milik FPI) yang ada pada gambar viral itu," kata Erwin.
Perahu karet tersebut disita polisi usai digunakan relawan yang membantu proses evakuasi.
Sebelumnya polisi menampik jika perahu tersebut digunakan petugas.
Erwin mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 03.00 pagi.
"Sebenarnya kejadiannya jam 3 pagi. Sementara kami mengamankan sarana dan prasarana saat gambar itu viral untuk kami amankan," ujar Kombes Pol Erwin Kurniawan.
Baca: Komnas HAM Serahkan Barang Bukti Tewasnya 6 Anggota FPI ke Bareskrim Polri Hari Ini
Baca: Absen di Praperadilan Penembakan FPI Tapi Tangani Kasus Maaher, Nama Komnas HAM Trending di Twitter
Erwin mengaku jika penyitaan dilakukan pihak kepolisian sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kita ketahui bersama-sama bahwa SKB Enam Menteri yang dikeluarkan tentang pelarangan atribut FPI kemudian ada Maklumat Kapolri Nomor: Mak/1/I/2021 tentang pelarangan adanya simbol, gambar, tulisan dan lain-lain terkait atribut FPI, kita tetap dengan tegas melarang kegiatan itu," urai Erwin.
Kompol Saiful Anwar, selaku Kapolsek Makasar, menjelaskan jika kejadian penyitaan tersebut terjadi Sabtu pagi.
Saiful menerangkan jika FPI sudah dibekukan, Minggu (21/2/2021).
"Kita kan tahu semua kalau FPI udah dibekukan, organisasi terlarang di Indonesia. Jadi mereka kemarin ikut evakuasi korban banjir di Cipinang Melayu," kata Saiful.
"Pakai logo FPI, baik perahunya, rompinya, benderanya, kausnya, semuanya berlogo FPI. Karena kita tahu itu organisasi terlarang ya kita larang," imbuh Saiful.
Atribut FPI yang dipakai, ujar Saiful adalah logo lama.
"Mereka pakai (logo) FPI lama kok. Mau persaudaraan atau FPI saja tidak boleh," kata Saiful.
Sebelumnya, pemerintah resmi telah membubarkan Front Pembela Islam dan melarang setiap kegiatan yang dilakukan atas nama FPI.
Untuk informasi, belum lama ini sebuah foto viral menampilkan perahu karet bertuliskan FPI saat proses evakuasi banjir di Cipinang Melayu disita petugas.
Foto tersebut diunggah di Twitter oleh akun bernama @IB_FPI pada Sabtu (20/2/2021) sore.
Baca: Viral Belasan Ikan Koi Dimasak Gulai oleh Warga, Diduga Mati karena Banjir
Baca: Viral Ojol Terjang Banjir Sedada untuk Antar Makanan, Pesanan Diminta Diantar Sampai Dalam
Banjir Landa 57 Titik di Bekasi, Satu Keluarga Positif Covid-19 Dievakuasi Petugas
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Bekasi, mencatat banjir di wilayah Kota Bekasi terjadi di 57 titik, terhitung hingga Jumat (19/2/2021).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi Agus Harpa mengatakan, 57 titik banjir tersebar di beberapa kecamatan, paling banyak berada di Bekasi Barat dengan 12 titik.
"Dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, hanya Kecamatan Pondok Melati yang tidak ada genangan," kata Agus Harpa saat dikonfirmasi.
Dia menyebutkan, banjir menggenangi Kecamatan Rawalumbu dengan jumlah enam titik, Bantargebang satu titik, Mustikajaya 10 titik, Pondok Gede lima titik.
Lalu lanjut dia, Kecamatan Jatisampurna enam titik, Medan Satria dua titik, Jatiasih lima titik, Bekasi Selatan enam titik, Bekasi Timur tiga titik, Bekasi Barat 12 titik dan Bekasi Utara satu titik.
"Ketinggian bervariatif, dari 10 sentimeter sampai 120 sentimeter," ungkap Agus.
Agus menambahkan, banjir disebabkan hujan lebat yang terjadi sejak dini hari sekira pukul 02.00 WIB (19/2/2021).
Ditambah banjir kiriman dari hulu Sungai Cileungsi dan Cikeas menyebabkan Kali Bekasi meluap.
"Untuk di Perumahan PGP (Pondok Gede Permai) banjir limpasan Kali Bekasi dari tanggul yang jebol, statusnya siaga 2," ucapnya.
Untuk kondisi ketinggian air, saat ini menurut Agus mulai kondusif.
Baca: Terjadi Setiap Tahunnya, Ternyata Jakarta Ada Sejarah Banjir dari Zaman Tarumanegara
Baca: PT KAI Membatalkan Seluruh Perjalanan dari Stasiun Surabaya-Jakarta, Rel Masih Terdampak Banjir
Tinggi Muka Air (TMA) Kali Bekasi hingga data terakhir 630 sentimeter.
"Air di beberapa wilayah mulai berangsur surut, tim BPBD dan relawan disiagakan di tiap titik banjir, untuk evakuasi dan distribusi bantuan logistik berupa makanan," paparnya.
Keluarga Positif COVID-19 Dievakuasi
Satu keluarga pasien terkonfirmasi Covid-19 terdampak banjir.
Mereka dievakuasi oleh petugas BPBD Kota Bekasi dari rumahnya yang berlokasi di Perumahan Masnaga, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jumat (19/2/2021).
Tiga petugas BPBD Kota Bekasi berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap mengevakuasi keluarga tersebut karena terdampak banjir setinggi 90 sentimeter.
Ketua RT setempat Igus Alamsyah menyatakan, pihaknya segera menghubungi BPBD untuk mengevakuasi keluarga tersebut, ketika banjir melanda.
"Jadi kita telepon ke BPBD untuk evakuasi ke Kantor RW," kata Igus seperti dikutip dari KompasTV, Jumat.
Nantinya, pihak pengurus RW akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bekasi untuk kemudian memindahkan keluarga tersebut ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Stadion Patriot.
Adapun, terdapat tujuh orang anggota keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri karena terinfeksi virus Covid-19.
Salah satu anggota keluarga tersebut diketahui memiliki penyakit bawaan.
Igus menjelaskan bahwa mereka telah menjalani isolasi mandiri selama tujuh hari di kediamannya saat banjir melanda.
"Mereka masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Jadi memutuskan isolasi mandiri di rumah, tapi rumahnya kena banjir hari ini," kata Igus.
Igus kemudian memastikan bahwa kebutuhan keluarga tersebur, untuk sementara waktu dibantu oleh pengurus RT dan RW setempat "Untuk konsumsi sementara ini, kita pihak RT dan RW sementara tanggung bersama. Swadaya," ungkapnya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kata Polisi Soal Viral Perahu Karet FPI Evakuasi Korban Banjir dan Perahu Karet Milik FPI Disita Polisi Saat Bantu Evakuasi Korban Banjir di Cipinang Melayu