Sinar UV Diklaim Mampu Bunuh Virus Covid-19, Begini Syaratnya

Selama beberapa dekade, sinar ultraviolet (UV) telah dimanfaatkan untuk menghentikan patogen.


zoom-inlihat foto
sinar-uv-merupakan-radiasi-gelombang-elektromagnetik.jpg
Kompas.com
Sinar UV merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang berasal dari matahari dan tidak bisa dilihat secara kasat mata.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sinar UV diklaim mampu membunuh virus Covid-19, tapi Ada syaratnya.

Selama beberapa dekade, sinar ultraviolet (UV) telah dimanfaatkan untuk menghentikan patogen.

Sinar UV merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang berasal dari matahari dan tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Namun, apakah sinar UV juga bisa membunuh SARS-CoV-2?

Dilansir Live Science, Minggu (12/7/2020), sinar UV disebut bisa membunuh virus corona SARS-CoV-2.

Hanya saja, dengan syarat dibutuhkan jenis UV yang tepat dalam dosis yang tepat, dan dilakukan oleh para profesional terlatih. 

Artinya, perangkat sinar UV di rumah yang mengklaim membunuh SARS-CoV-2 kemungkinan bukan taruhan yang aman. 

Radiasi UV dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan panjang gelombang, yakni UVA, UVB dan UVC.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, hampir semua radiasi UV yang mencapai Bumi merupakan UVA.

Pasalnya sebagian besar UVB dan semua sinar UVC diserap oleh lapisan ozon.

UVC yang punya panjang gelombang terpendek dan energi tertinggi, yang dapat bertindak sebagai disinfektan.

Indermeet Kohli, seorang fisikawan yang mempelajari photomedicine di bidang dermatologi di Henry Ford Hospital di Detroit menjelaskan, UVC telah digunakan selama bertahun-tahun, dan itu bukanlah hal baru.

"UVC pada panjang gelombang tertentu, 254 nanometer, telah berhasil digunakan untuk menonaktifkan influenza H1N1 dan virus corona lainnya, seperti virus pernapasan akut parah (SARS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV)," ungkap Kohli.

Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. (pixabay.com)

Sebuah studi yang diterbitkan 26 Juni di database pracetak medRxiv dari kolega Kohli yang menunggu tinjauan sejawat sekarang mengonfirmasi bahwa UVC juga membunuh SARS-CoV-2. 

UVC-254 bekerja karena panjang gelombang ini menyebabkan lesi pada DNA dan RNA.

Paparan yang cukup terhadap UVC-254 merusak DNA dan RNA sehingga tidak dapat mereplikasi, secara efektif membunuh atau menonaktifkan mikroorganisme atau virus.

"Data yang mendukung teknologi ini, kemudahan penggunaan, dan sifat non-kontak dari UVC menjadikannya alat yang berharga di tengah pandemi," kata Kohli.

Lebih lanjut Kohli menegaskan bahwa penggunaan sinar yang bertanggung jawab dan akurat sangatlah penting. Kemampuan merusak DNA UVC membuatnya sangat berbahaya bagi kulit dan mata manusia.

Dia memperingatkan bahwa teknologi desinfeksi UVC harus diserahkan kepada fasilitas medis dan dievaluasi keamanan dan kemanjurannya oleh tim dengan keahlian di bidang fotomedis dan fotobiologi.

Dr. Jacob Scott, seorang dokter peneliti di Departemen Penelitian Hematologi dan Onkologi Terjemahan di Klinik Cleveland berpendapat bahwa sinar UVC yang ada di rumah memiliki kontrol kualitas yang rendah, yang berarti tidak ada jaminan bahwa benar-benar menghilangkan patogen tersebut.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved