Bangun Kilang Minyak Tercanggih, Pertamina Kerja Sama dengan Rusia Beli 821 Hektar Tanah di Tuban

Pertamina bangun grass root refinery (GGR) kilang minyak Tuban kerja sama dengan perusahaan Rusia, beli 821 hektar tanah milik warga Tuban.


zoom-inlihat foto
proyek-grr-kilang-minyak-pertamina-dan-rusia.jpg
kemenlu.go.id
Pertamina dan Rosneft Lanjutkan Kerja Sama Pembangunan GRR Kilang Minyak di Tuban.


"Pembebasan lahan tahap satu tanpa ada proses gugatan, semua pemilik tanah menerima," kata Kordinator Pelaksana PT Surveyor Indonesia selaku Konsultan Pendampingan Pengadaan Lahan, M Ahmad Triyono, Kamis (5/3/2020).

Kilang minyak patungan Pertamina dengan Rosneft asal Rusia itu dibangun di Desa Wadung, Kaliuntu dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu Semua bidang lahan tersebut dimiliki 440 orang, tetapi untuk luas berapa hektar belum diketahui detail karena masih ada pembebasan tahap dua.

Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengecek masterplan pembangunan pelabuhan kilang minyak NGRR di Kecamatan Jenu, Tuban, November 2019 lalu.
Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengecek masterplan pembangunan pelabuhan kilang minyak NGRR di Kecamatan Jenu, Tuban, November 2019 lalu. (surya/dok)

Harga pembelian tanah diputuskan yaitu Rp 6750000 per meter, seperti yang ditetapkan saat pencairan harga oleh kantor jasa penilai publik (KJPP), di Pendopo Kecamatan Jenu, Senin 10 Februari lalu.

Bagi warga yang menolak dan ingin menggugat diberi kesempatan 14 hari terhitung sejak ditetapkannya harga oleh KJPP. Humas Pengadilan Negeri Tuban, Donovan Akbar Kusuma, dikonfirmasi terkait apakah ada pengajuan gugatan dari warga pemilik lahan di sekitar lokasi kilang.

"Belum ada gugatan," jawab Donovan.

Lahan yang dibutuhkan untuk proyek strategis nasional tersebut seluas 821 hektar.

Rinciannya lahan warga 384 hektar di Desa Wadung, Kaliuntu dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, lahan KLHK 328 hektar, dan lahan Perhutani 109 hektar.

Standar terbaik dunia

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat meninjau restorasi pantai di lokasi kilang, Minggu (1/12/2019), mengatakan, kilang minyak yang dibangun d Tuban diklaim akan mampu mengurangi impor berdasarkan jumlah kebutuhan BBM dalam negeri yang mencapai 1,5 juta barrel per hari.

Sedangkan kilang yang sudah ada hanya mampu memproduksi minyak 700-800 barrel per hari.

Baca: Ratusan Warga Tuban Kompak Beli Mobil karena Proyek Pertamina, Satu Rumah Dapat Uang Rp 8-26 Miliar

Baca: Warga Tuban Ramai Beli Mobil Jadi Viral, Kades Khawatir Hanya Sedikit yang Buka Usaha

Sisanya dari jumlah total kebutuhan masih impor dan akan berkurang saat kilang sudah beroperasi.

"Kilang Tuban memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300.000 barrel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasolin dan diesel," kata Nicke.

Dia menjelaskan, selain menghasilkan gasolin dan diesel, kilang dengan nilai investasi 15-16 miliar dollar AS itu juga akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari.

Lalu dapat memproduksi petrokimia sebesar 4,25 juta ton per tahun.

Seluruh BBM yang diproduksi di kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia, yakni Euro 5.

"Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia, yang sangat ramah dengan lingkungan," terang Nicke.

Saat pengerjaan konstruksi berjalan, penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 20.000, sedangkan saat kilang beroperasi yaitu 2.500 pekerja.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beli 821 Hektar Tanah Warga di Tuban, Pertamina Kerja Sama dengan Rusia Bangun Kilang Minyak Tercanggih di Dunia"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved