Ini termasuk deteksi cepat, pelacakan kontak mereka yang telah terpapar, akses cepat ke layanan laboratorium, perawatan bagi mereka yang terinfeksi, dan pembuangan orang mati yang tepat melalui kremasi atau penguburan.
Sampel cairan tubuh dan jaringan dari penderita penyakit harus ditangani dengan sangat hati-hati.
Pencegahan termasuk membatasi penyebaran penyakit dari hewan yang terinfeksi ke manusia dengan menangani daging hewan yang berpotensi terinfeksi hanya dengan mengenakan pakaian pelindung, dan dengan memasak daging hewan liar secara menyeluruh sebelum memakannya.
Ini juga termasuk mengenakan pakaian pelindung yang tepat dan mencuci tangan saat berada di sekitar orang yang terkena penyakit.
Vaksin Ebola telah disetujui di Amerika Serikat pada Desember 2019.
Meskipun tidak ada pengobatan yang disetujui untuk Ebola pada 2019, dua pengobatan (REGN-EB3 dan mAb114) dikaitkan dengan hasil yang lebih baik.
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976, dalam dua wabah bersamaan: satu di Nzara (kota di Sudan Selatan) dan yang lainnya di Yambuku (Kongo), sebuah desa yang relatif dekat dengan Sungai Ebola tempat penyakit itu mengambil namanya.
Wabah Ebola terjadi sesekali di daerah tropis sub-Sahara Afrika.
Dari 1976 hingga 2012, Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan 24 wabah yang melibatkan 2.387 kasus dengan 1.590 kematian.
Wabah terbesar hingga saat ini adalah epidemi di Afrika Barat, yang terjadi dari Desember 2013 hingga Januari 2016, dengan 28.646 kasus dan 11.323 kematian.
Wabah lain di Afrika dimulai di Republik Demokratik Kongo pada Mei 2017 dan 2018.
Pada Juli 2019, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah Ebola Kongo sebagai darurat kesehatan dunia.