lihat foto
Saat itu pun terjadi cekcok antara Amzi dan kurir.
Amzi ngotot tak mau bayar namun kekeh harus membuka paket untuk memastikan sepatu yang dipesannya sesuai.
Dari pengakuannya, ia sempat memberi solusi kepada sang kurir.
Karena ukuran sepatu yang ada di kardus berbeda dengan yang dipesannya, ia mengatakan akan mengambil sepatu jika ukuran sesuai.
“Saya bilang ke kurir kita ambil jalan tengah, karena ukuran 40 masih bisa saya pakai, kemudian saya sampaikan kepada istri ‘Dek ambil duit Rp 360.999," katanya.
Namun saat Amzi membuka paket, ukuran sepatu yang dipesannya tak sesuai.
Ia pun marah dan tak mau membayar paket yang sudah dibukanya itu.
“Setelah saya buka kotaknya, ternyata ukuran di sepatu berbeda lagi jadi 41, disini saya bersikeras untuk tak mau bayar dan mengembalikan kepada kurir,” tambahnya.
Padahal semestinya jika menggunakan sistem pembayaran COD, ia tetap harus membayar barang terlebih dahulu.
Kurir pun tak mendapat uang dari paket yang sampai di tangan Amzi.
Baca: Viral Paket J&T Menumpuk Tak Diurus, Pegawai Mogok Kerja dan Ngamuk karena Isu Potong Gaji
Baca: Viral Video Ular King Cobra Lolos Pengiriman dalam Bentuk Paket, Ini Tanggapan Panspanwa
Sebelumnya, viral video pria asal Muara Tembesi bernama Amzi (33) yang ngotot membuka paket tapi tak mau bayar padahal ia memilih pembayaran COD.
Kurir bernama Noppal Surdi pun berhasil mengabadikan kelakukan konsumen yang tak mengenakkan itu dalam bentuk video.
Video rekaman Noppal pun akhirnya viral di media sosial.
Banyak warganet yang kemudian melayangkan komentar terhadap aksi Amzi.
Mereka menuding jika Amzi tak paham sistem COD yang berimbas pada pekerjaan sang kurir.
Warganet pun melayangkan berbagai komentar di media sosial milik Amzi.
“KALO MISKIN GAK USAH SOK BELANJA ONLINE, KEPASAR AJA NAWAR BERJAM2 BARU BELANJA,” kata pemilik akun Riezka Rahman.
“Woi a*** bayar barangnya. Malah nyusahin kurirnya.. g*****,” kata pemilik akun bernama Agus.
Amzi mengatakan yang komentar itu hak mereka.
"Saya sebagai orang bisnis menanggapi netizen yang berkomentar itu hak mereka," ujarnya.
