Dulu Jadi Sekutu Dekat AS di Era Trump, Kini PM Israel Belum Pernah Dihubungi Joe Biden, Diremehkan?

Kurangnya kontak antara Benjamin Netanyahu dan Joe Biden menimbulkan spekulasi di kalangan analis


zoom-inlihat foto
perdana-menteri-israel-benjamin-netanyahu-121.jpg
Tal SHAHAR / POOL / AFP
FOTO: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv pada 27 Juli 2020 setelah naiknya tensi dengan kelompok militan Lebanon, Hezbollah di perbatasan Israel-Lebanon.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Amerika Serikat (Joe Biden) disebut terlalu meremehkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Hubungan kedua pemimpin itu dipertanyakan hingga mendorong berbagai spekulasi di antara analis Israel dan Timur Tengah.

Hal itu tak lepas dari kurangnya kontak antara keduanya, sebagaimana diberitakan Intisari dari Al Jazeera, Sabtu (13/2/2021).

Pemerintahan Biden dianggap mensinyalir ketidaksenangannya berhubungan akrab dengan Netanyahu, kawan akrab dari pendahulunya, Donald Trump.

Gedung Putih pun membantah bahwa Presiden Joe Biden dengan sengaja menghina Netanyahu karena belum juga menelponnya sejak dilantik 20 Januari.

"Dia merencanakan berbicara dengan Perdana Menteri Netanyahu," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan dalam jumpa pers harian pada Jumat (12/2/2021).

Kemudian, terkait jadwal Biden akan menelpon pemimpin Israel, Psaki berkata, "Saya akan pastikan Anda itu akan segera terjadi, tapi saya tidak tahu detail waktu atau batas waktunya."

Selanjutnya, ditanya soal apakah keterlambatan Biden menelpon itu, berarti tidak menghormati sekutu Trump, Psaki menjawab, "Itu bukan disengaja. Perdana Menteri Netanyahu adalah seseorang yang telah dikenal presiden beberapa waktu sebelumnya."

Biden, katanya, "Menanti-nantikan percakapan itu."

Remehkan Israel?

Menteri Kesehatan Israel dinyatakan positif corona, hal ini membuat PM Israel Benjamin Netanyahu harus melakukan karantina untuk yang kedua kali. Foto diambil pada 03 Mei 2017 saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Yerusalem.
Menteri Kesehatan Israel dinyatakan positif corona, hal ini membuat PM Israel Benjamin Netanyahu harus melakukan karantina untuk yang kedua kali. Foto diambil pada 03 Mei 2017 saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Yerusalem. (MENAHEM KAHANA/AFP POOL/AFP)

Baca: Setelah Telepon Xi Jinping, Joe Biden Panik, Khawatir Infrastruktur AS Kalah dari China

Baca: Khawatir Trump Jadi Ember Bocor, Joe Biden Minta Trump Tak Lagi Dapat Brifing Intelijen AS

Israel adalah salah satu sekutu terdekat AS.

Trump dan Barack Obama, keduanya berbicata dengan Netanyahu hanya selang beberapa hari setelah menjabat.

Biden telah menelpon sejumlah pemimpin luar negeri, meliputi China, Mexico, Inggris, India, Perancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan dan Rusia.

Sementara, Netanyahu sendiri tidak menggubris anggapan tentang dia diremehkan Biden.

Netanyahu diketahui memiliki kebijakan di Timur Tengah yang hampir selalu sejalan dengan Trump, sedangkan dengan Biden kemungkinan dapat memiliki hubungan yang cenderung dingin.

Biden di Israel telah lama dianggap sebagai teman dari Washington, tapi dia dan Netanyahu terkadang tidak saling berhadapan.

Baca: Bikin Geram, Orang Kepercayaan Joe Biden Klaim AS Memiliki Sepertiga Wilayah Suriah

Netanyahu akan ditantang, jika Biden memulihkan partisipasi AS dalam kesepakatan nuklir Iran, yang ditarik mundur oleh Trump.

Beberapa langkah Trump menyebabkan hubungan Washington dengan Palestina renggang.

Biden berjanji untuk memulihkan hubungan dengan Palestina.

Selain itu, Biden menentang pembanguan permukiman Israel di tanah yang diduduki, di mana Palestina mencari status kenegaraan.

Tetap Akui Jerusalem sebagai Ibu Kota

Presiden AS Joe Biden mengambil sumpah presiden selama upacara virtual di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC, setelah dilantik di US Capitol pada 20 Januari 2021.
Presiden AS Joe Biden mengambil sumpah presiden selama upacara virtual di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC, setelah dilantik di US Capitol pada 20 Januari 2021. (JIM WATSON / AFP)

Terlepas dari hubungan Biden dan Netanyahu, sepertinya hubungan AS dan Israel tak akan jauh berbeda.

Diberitakan sebelumnya, Joe Biden akan tetap mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dia juga akan membiarkan lokasi Kedutaan AS untuk Israel di sana.

Kabar ini disampaikan Calon Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sidang persetujuan di Senat pada Selasa (19/1/2021) waktu setempat, seperti dilansir New York Post, Rabu (20/1/2021).

Awalnya, Komite Hubungan Luar Negeri Senat menanyakan Blinken, bagaimana perasaannya tentang tindakan kebijakan luar negeri Presiden Trump, termasuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Apakah Anda setuju bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel? Dan apakah Anda berkomitmen Amerika Serikat akan mempertahankan kedutaan besarnya di Yerusalem?" tanya Senator Ted Cruz dari Texas bertanya pada Blinken.

"Ya dan ya," jawab Blinken.

Blinken juga mengatakan presiden "sudah tepat" untuk mengambil "pendekatan yang lebih keras terhadap China."

"Saya sangat tidak setuju dengan cara dia melakukannya di sejumlah bidang, tetapi prinsip dasarnya adalah tepat, dan saya pikir itu benar-benar membantu kebijakan luar negeri kita" kata Blinken kepada para senator.

Sikap yang Sama Seperti Donald Trump

ILUSTRASI - Warga Palestina melakukan salat subuh di kompleks Masjid Al-Aqsa, situs paling suci ketiga Islam, di Kota Tua Yerusalem pada 31 Mei 2020, setelah ditutup selama lebih dari dua bulan karena pandemi Covid-19.
ILUSTRASI - Warga Palestina melakukan salat subuh di kompleks Masjid Al-Aqsa, situs paling suci ketiga Islam, di Kota Tua Yerusalem pada 31 Mei 2020, setelah ditutup selama lebih dari dua bulan karena pandemi Covid-19. (AFP/AHMAD GHARABLI)

Baca: Catatan Miring Akhir Jabatan Trump: Langgar Tradisi Gedung Putih, Tak Dapat Penghormatan Ala Militer

Baca: Pemerintah Inggris Mulai Pepet Joe Biden, Berharap Bisa Jadi Rekan untuk Lawan Hegemoni China

Sebelumnya, Donald Trump menjadi pelopor pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yakni pada 2017.

Donald Trump sempat mengucapkan, keputusannya untuk mengakui Jerusalem adalah hal yang benar dan harus dilakukan.

Sehubungan dengan ditandatanganinya surat keputusan pengakuan Jerusalem ini, Presiden Trump menginstruksikan kepindahan kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Jerusalem.

Benar saja, setahun kemudian rencana itu terealisasi.

Kedutaan AS resmi pindah ke Yerusalem pada 2018.

Langkah ini langsung memicu pertentangan keras dari publik Palestina.

(TribunnewsWiki.com/Ahmad Nur Rosikin, Intisari Online/Tatik Ariyani)

Sebagian artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Belum Genap Sebulan Jadi Presiden AS, Joe Biden Sudah Dianggap Remehkan PM Israel, Bagaimana Tanggapannya?





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved