TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok Habib Luthfi bin Yahya menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini.
Sosok ulama kharismatik tersebut banyak diberitakan seiring kasus penghinaan terhadap dirinya, yang dilakukan oleh Maaher At-Thuwailibi alias Ustaz Maaher.
Kendati demikian, Pemilik nama asli Soni Eranata itu sempat menyampaikan maafnya.
Dia juga mengutarakan niatnya untuk datang dan mencium tangan Habib Luthfi bin Yahya.
Sayang, keinginan mulia Ustaz Maaher tak sempat terlaksana.
Setahun sebelumnya, Habib Luthfi pernah menghadapi kasus serupa.
Kala itu, seorang warga Kecamatan Kedu, Cipto, dinilai meresahkan masyarakat Temanggung setelah mengunggah ujaran kebencian kepada Habib Luthfi Yahya melalui Facebook.
Di akun miliknya pada 17 Agustus 2019 lalu, dia mem-posting foto Ketua Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) NU itu bersama istri disertai kata tak senonoh.
Atas perbuatannya itu, perwakilan beberapa organisasi masyarakat (ormas) mengadukan Cipto ke Polres Temanggung.
Di antaranya Banser, GP Ansor, dan Pemuda Pancasila (PP).
Baca: Buat Ustaz Maaher Sadar, Siapa Sosok Habib Luthfi bin Yahya? Ulama Kharismatik Asal Pekalongan
Baca: Ustaz Maaher At-Thuwailibi Ditangkap Bareskrim Polri Terkait Hinaan Kepada Habib Lutfi Pekalongan
"Kami adukan ke Polres karena perbuatannya itu meresahkan masyarakat banyak.
Kami khawatir bila tak segera diamankan justru terjadi hal-hal yang tak diinginkan," kata Kasat Korcab Banser Temanggung, Lutfi Arifin, kepada Tribunjateng.com, Kamis (22/8/2019) silam.
Diajak Sowan Habib Luthfi
"Karena itu, hasil koordinasi dengan kepolisian, kami sowankan pelaku ujaran tak pantas itu ke ndalem Habib Luthfi di Pekalongan pada Rabu malam," tuturnya.
Rombongan berangkat dari Polres Temanggung menggunakam lima mobil, termasuk Patwal.
Baca: Keinginan Mulia Ustaz Maaher yang Belum Terwujud, Ingin Minta Maaf dan Cium Tangan Habib Luthfi
Mereka yang ikut mengantarkan ke Pekalongan dari unsur kepolisian, PCNU Temanggung, GP Ansor, Banser, dan Pemuda Pancasila.
Menurutnya, Cipto diterima di kamar pribadi Habib Luthfi.
Bahkan di luar dugaan Lutfi, Cipto disambut hangat dan baik oleh tuan rumah.
Ketika pulang juga mendapat hadiah sarung.
"Sudah dimaafkan, dianggap saudara, dan diberi hadiah lagi.