TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kisah nenek RN, yang curi uang Rp 100 ribu untuk makan, mengetuk hati pengasuh Pondok Pesantren Alif Baa, Mantrianom Banjarnegara KH Hayatul Makki.
Kh Hayatul Makki mengaku prihatin atas kondisi RN.
Ia pun siap memberikan bimbingan akhlak agar orang tua itu kembali ke jalan yang benar.
Usai dari acara Konferensi pers di Markas Polres Banjarnegara pada Rabu (3/2/2021), RN pun diantar ke Ponpes Alif Baa.
Di situ, RN menerima bimbingan langsung dari sang pengasuh.
Di keheningan malam, lantunan ayat suci Al-Qur'an menggema di salah satu ruangan Ponpes Alif Baa.
RN ternyata mampu melafalkan ayat suci dengan lancar.
Tidak sulit bagi pengasuh untuk membimbing orang tua itu membaca Al-Quran.
"Melalui pendekatan keagamaan, kita ajak pengajian, "kata pengasuh Ponpes Alif Baa KH Hayatul Makki, Kamis (4/2/2021)
Baca: Sosok Nenek Viral Copet Rp 100 Ribu Kini Tinggal di Ponpes, Ternyata Lancar Baca Al Quran
Baca: Viral Nenek 50 Tahun Nekat Copet Rp 100 Ribu untuk Beli Makan, Menangis Mengaku Hidup Sebatang Kara
Meski baru sebentar di Ponpes, RN sudah mendapatkan beberapa materi keagamaan dari pengasuh.
KH Hayatul Makki atau akrab disapa Gus Hayat juga memberikan nasehat keagamaan untuk wanita itu.
RN mengangguk mengamini nasehat sangat kiai.
Siraman rohani itu mendinginkan hatinya hingga wajahnya terlihat lebih teduh.
Hayat mengaku siap menampung RN untuk belajar agama di Ponpesnya bersama santri-santri yang lain.
Ia tak memandang usia maupun latar belakang RN.
Menurutnya, belajar agama tak mengenal batas usia.
Lebih lanjut Hayat menuturkan, siapapun dengan latar belakang apapun berhak mendapatkan bimbingan agama, begitu pun RN.
Hayat ingin meneladani Rasulullah yang diutus untuk menyempurnakan akhlak.
Karena itu, ia siap membimbing orang yang ingin menjadi pribadi lebih baik sesuai tuntunan agama.
Hayat ternyata cukup berpengalaman membina orang-orang yang sempat tersesat kehidupannya.
Selain RN, beberapa santrinya juga punya latar belakang pencuri, anak jalanan, hingga pemakai narkoba.
"Di sini ada semua. Alhamdulillah yang tadinya tidak bisa membaca tulisan Indonesia, tulisan Arab, saat ini sudah bisa," katanya
Selain memperdalam pengetahuan agama, di Ponpes Alif Baa, RN juga akan diberdayakan agar bisa mandiri secara ekonomi.
Hayate mengatakan, nenek RN ternyata punya keahlian membuat kue bolu dan aneka gorengan.
RN bisa memproduksi dan menjual makanan itu, termasuk kepada santri Ponpes yang jumlahnya banyak.
"Kita berdayakan dan bantu pasarkan. Jadi selain dapat penghasilan, dia akan dapat pengetahuan agama yang cukup," katanya.
Viral nenek curi Rp 100 ribu
Sebelumnya, nenek RN (50) viral setelah ketahuan mencuri uang Rp 100 ribu dari pedagang pasar Madiraja, Banjarnegara.
Dalam video berdurasi 19 detik, tampak sang nenek hanya pasrah saat seorang pria dewasa mencengkar tengkuknya.
Baca: Kondisinya Memprihatinkan, Nenek Pencopet Uang Rp 100 Ribu di Banjarnegara Dapat Bantuan dari Polisi
Baca: Viral Nenek Diarak Warga setelah Copet Rp 100 Ribu, Berakhir Tak Ditahan Polisi karena Ini
Pria itu kemudian menginterogasi nenek dengan kata-kata kasar.
Bahkan, beberapa kali nenek itu tersentak karena kain hijabnya dijambak oleh warga.
Tak hanya itu, dalam video itu pun ada seseorang yang berteraik 'petani bae (bunuh saja)' kepada sang nenek.
Nenek berusia 50 tahun itu kemudian diarak warga menuju kantor polisi.
Nenek tua tersebut kedapatan mencopet uang Rp 100 ribu di Pasar Mandiraja, pada Sabtu (30/1/2021) pagi.
Saat di kantor polisi, nenek tersebut menangis mengakui perbuatannya.
Ia nekat mencopet lantaran himpitan tak punya uang untuk membeli makan.
Dengan berlinang air mata, pelaku mengakui kesalahannya dan berjanji tak mengulangi perbuatannya.
Nenek tersebut juga mengaku jika ia hidup sebatang kara.
Kepada polisi, nenek 50 tahun itu merupakan warga asal Cilacap, Jawa Tengah.
Suami dan anaknya telah merantau ke luar kota dan tak memberi kabar.
Lalu, di masa pandemi, RN merasa tak ada cara lain untuk bertahan hidup dan mengisi perut.
"Jadi pelaku ini hidup sebatang kara, suami dan anaknya merantau. Dia bingung enggak punya uang, akhirnya nekat nyopet buat makan sehari-hari," kata Kapolsek Mandiraja Ajun Komisaris Polisi Suyit Munandar.
Dikatakan Suyit, korban pencopetan pelaku adalah pedagang di Pasar Mandiraja.
"Ceritanya korban sadar waktu tahu tas miliknya dirogoh pelaku, sama korban terus ditabok sambil teriak copet,” ujarnya.
Polisi tak menahan RN, seorang nenek asal Cilacap yang tertangkap mencopet di Pasar Mandiraja, Banjarnegara.
Pasalnya, dari hasil mediasi yang dihadiri korban dan para saksi, RN mengaku terpaksa mencopet karena untuk membeli makan.
"Korban sudah memaafkan dan tidak akan melanjutkan laporannya ke pihak berwajib, diselesaikan secara kekeluargaan, toh cuma hilang Rp 100.000," jelas Suyit.
Namun demikian, RN tetap diminta polisi untuk melapor ke kantor polisi setiap hari Senin dan Kamis.
Suyit pun berjanji akan memberi sembako dan uang transport jika RN benar-benar memenuhi janjinya datang ke Polsek Mandiraja.
"Saya minta wajib lapor hari Senin dan Kamis. Coba lihat nanti, kalau pelaku benar datang, akan saya beri bantuan sembako dan uang transport biar enggak usah nyopet lagi," jelasnya.
(TribunnewsWiki.com/Restu,TribunJateng.com/Khoirul Muzaki)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Nenek yang Viral Karena Mencopet di Pasar Mandiraja Banjarnegara Ternyata Lancar Membaca Al Quran