Media Kanada pertama kali melaporkan bulan lalu bahwa Kanada sedang mempertimbangkan apakah akan menunjuk Proud Boys.
Dalam sebuah email ke Al Jazeera pada 11 Januari, Mary-Liz Power, juru bicara Blair, mengatakan "keamanan nasional dan badan penegakan hukum Kanada sangat aktif terlibat dalam memantau kegiatan" kelompok sayap kanan.
“Penunjukan teroris bukanlah latihan politik. Mereka melibatkan proses hukum yang membutuhkan bukti dan intelijen. Daftar tersebut mengirimkan pesan yang kuat bahwa Kanada tidak akan mentolerir tindakan kekerasan seperti itu,” kata Power.
Baca: Gubernur Cantik Nyaris Diculik Enam Orang, Terbongkar Plot Penculikan Kelompok Sayap Kanan
Namun kebebasan sipil dan kelompok lain mempertanyakan apakah menggunakan undang-undang terorisme yang secara tidak proporsional merugikan komunitas kulit berwarna di Kanada adalah cara terbaik untuk mengatasi kekerasan sayap kanan dan ekstremisme.
Hasan Alam, anggota dewan British Columbia Civil Liberties Association, mengatakan kelompok supremasi kulit putih selalu menjadi ancaman keamanan domestik terbesar di Kanada, tetapi kerusuhan Capitol AS mendorong seruan baru-baru ini untuk kelompok sayap kanan untuk diklasifikasikan sebagai organisasi teroris.
“Perhatian saya adalah bahwa dengan menerapkan hukum dan sistem dan istilah seperti teroris dan terorisme, yang secara historis dan terus menargetkan komunitas rasial, yaitu pribumi, Muslim, Sikh, komunitas kulit hitam."
"Kita hanya akan mengakhiri dalam jangka panjang merugikan komunitas yang telah menjadi sasaran kelompok seperti Proud Boys, ”kata Alam dalam video baru-baru ini yang diunggah di media sosial.
Shree Paradkar, kolumnis ras dan gender di The Toronto Star, surat kabar dengan sirkulasi terbesar di Kanada, membuat argumen serupa tak lama setelah pemberontakan Capitol, mempertanyakan apakah penerapan undang-undang antiterorisme yang secara tidak proporsional merugikan orang-orang yang rasial adalah solusinya.
"Kami tidak dapat mengklaim untuk mencari dunia dengan kesetaraan yang bermartabat dan secara aktif berupaya untuk memperluas kebijakan penindasan yang pasti akan menjadi bumerang," tulisnya.
(tribunnewswiki.com/hr)