TRIBUNNEWSWIKI.COM - Meninggalnya Dalang Anom Subekti bersama keluarganya mengegerkan masyarakat sekitar tinggal tempat.
Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Ketua RT 4 RW 1 Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, mengaku mencurigai sesuatu.
Ia mengaku mendengar suara motor knalpor brong saat tengah malam.
Suara knalpot itu didengarnya di malam menjelang ditemukan tewasnya Dalang Anom Subekti.
"Sekitar jam 12 malam tadi saya dengar ada satu motor brong wara-wiri (mondar-mandir)," ujar dia.
Kemudian pada pagi harinya, Ki Anom Subekti bersama tiga orang anggota keluarganya, yakni Tri Purwati sang istri, AS (13) putrinya, dan GLK (11) cucunya, ditemukan tewas dengan luka lebam dan pendarahan.
Mereka ditemukan tewas di kamar tidur masing-masing.
Baca: BREAKING NEWS, Dalang Anom Subekti Ditemukan Tewas Bersama Keluarganya di Rembang
Baca: Asisten Rumah Tangga yang Pertama Kali Temukan Dalang Anom Subekti Sekeluarga Tewas
Sementara, Pj Kepala Desa setempat, Raslin, mengaku terkejut ketika sekita pukul 06.30 WIB pagi tadi mendapat laporan bahwa Ki Anom Subekti dan keluarganya tewas terbunuh.
Ia menyebut, padepokan milik Anom Subekti memang merupakan wilayah permukiman baru.
Letaknya agak jauh dari permukiman lain.
"Ini tempat untuk sanggar latihan tari dan gamelan. Kalau malam minggu untuk latihan," ucap dia.
Ia menyebut, ke depan ia akan memperketat penjagaan dengan memaksimalkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).
"Saya masih baru Pj di sini, nanti saya pastikan Siskamling di sini masih aktif atau tidak," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga yang tinggal di Padepokan Seni Ongkojoyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, ditemukan tewas, Kamis (4/2/2021) pagi sekira pukul 06.45 WIB.
Korban tewas berjumlah empat orang, terdiri atas dua orang dewasa dan dua anak-anak.
Mereka ialah Dalang Anom Subekti yang merupakan kepala keluarga pemilik padepokan; istrinya, Tri Purwati (50); anaknya, AS (13); dan cucunya, GLK (11).
Jenazah ditemukan pembantu
Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre menjelaskan, peristiwa ini kali pertama diketahui oleh pembantu rumah tangga keluarga tersebut.
"Ia datang ke rumah, memanggil pemilik rumah namun tidak ada sahutan. Kemudian ia menemukan empat korban sudah tewas di tempat tidur, di ruangan terpisah," jelas dia.
AKBP Kurniawan menjelaskan, ada tanda-tanda bahwa korban dianiaya menggunakan benda tumpul.