TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo membenarkan adanya rumah warga yang hanyut terseret arus saat banjir pada Jumat (29/1/2021) malam.
Banjir yang melanda Jember disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Jumat Sore.
Heru menjelaskan jika rumah warga yang hanyut berlokasi di dekat bantaran sungai.
Tepatnya warga yang tinggal di bantaran jalan Sumatra Kecamatan Sumbersari.
“Informasinya begitu (ada rumah yang hanyut), karena ada di bantaran sungai,” terang dia.
Baca: Fakta-fakta Musibah Gas Geothermal di Mandailing Natal, 5 Warga Tewas, 24 Dirawat.Intensif
Baca: Cara Tepat Mengamankan Rumah dari Angin Kencang dan Hujan Lebat
Menurut dia, rumah yang ada di bantaran sungai tersebut berpotensi terbawa arus sungai.
Sebab banjir yang terjadi pada Jumat malam dinilai sebagai yang terbesar dalam sepuluh tahun terakhir.
“Belum pernah banjir di Sungai Bedadung sebesar ini,” kata dia.
Heru menjelaskan ada tujuh kecamatan yang terkena banjir.
Mulai dari Kecamatan Jelbuk, Kalisat, Patrang, Sumbersari, Kaliwates, Pakusari dan Rambipuji.
“Ada tujuh kecamatan yang banjir, dari Jelbuk sampai ke Kaliwining Rambipuji,” jelas Heru via telepon.
Warga yang tinggal di bantaran Sungai Bedadung harus mengungsi ke tempat yang aman.
Biasanya banjir yang terjadi di Sungai Bedadung jarang besar.
Namun kali ini merupakan yang terbesar dari yang pernah terjadi.
“Tadi di Jembatan Nuris kurang dua meter sudah sampai ke atas airnya.
Kita bisa bayangkan (besarnya banjir) karena disitu jembatannya tinggi,” papar Heru.
Padahal jarak ketinggian antara permukaan sungai dengan jembatan pada masa normal mencapai lebih dari 20 meter.
Dia masih belum bisa memastikan berapa korban yang terdampak karena banjir tersebut.
Karena masih berada di lokasi melakukan pendataan dan pengamanan.
“Yang paling penting itu adalah penyelamatan,” tegas dia.