Evakuasi Pekerja Tambang di Kalimantan Selatan Terkendala Cuaca, 8 Orang Ditemukan Tewas

Kecelakaan tambang telah terjadi di lubang galian tambang yang mengakibatkan tanah longsor di Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan.


zoom-inlihat foto
evakuasi-korban-longsor-di-cimanggung.jpg
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Evakuasi korban longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kecelakaan tambang telah terjadi di lubang galian tambang yang mengakibatkan tanah longsor di Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.

Proses evakuasi pekerja yang terjebak dalam lubang galian tambang pada Rabu (27/1/2021) masih berlanjut.

Evakuasi dilakukan dengan menggunakan alat berat maupun secara manual.

Dilansir Kompas TV, hingga Rabu kemarin, tim gabungan telah mengevakuasi 8 jenazah petambang yang tertimbun material longsor, diduga korban terendam air yang membanjiri pintu masuk lubang tambang.

Tim gabungan melakukan upaya dengan menambah pompa air untuk membantu mengeluarkan air yang menutupi akses jalan masuk ke area tambang yang longsor tersebut.

Terdapat 8 yang terjebak dalam lubang tambang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Proses evakuasi korban tambang
Proses evakuasi korban tambang (Kompas TV)

Jenazah kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Marina Tanah Bumbu.

Namun, akibat hujan lebat melanda, tim evakuasi gabungan terpaksa menghentikan pencarian untuk sementara waktu hingga cuaca lebih membaik.

Rencananya pencarian dua petambang lain yang masih terjebak akan kembali dilanjutkan pada hari ini, Kamis (28/1/2021).

Arbain, salah satu petambang yang selamat dari longsor di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan mengaku trauma, setelah berjuang selama 12 jam menggali tanah, lumpur, dan bebatuan di dalam terowongan.

Dirinya berhasil keluar bersama enam petambang lainnya, pada pukul 2 dini hari.

Selain Arbain, lima petambang lain juga berhasil menyelamatkan diri, sehingga total korban yang selamat dari longsor sebanyak 12 orang.

"Kami melihat cahaya terang ada disitu, waktu itu masih siang saat tanahnya runtuh. Jadi sebisa mungkin kami menggalinya", jelas Arbain ketika memberi keterangan kepada tim Kompas TV.

(Tribunnewswiki/Septiarani)




BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved