Respons Pemerintah Terhadap Rekor 1 Juta Kasus Covid-19 : Kita Harus Merenung dan Kerja Ekstra Keras

Pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah berlangsung hampir 11 bulan belum menunjukkan tanda bakal berakhir


zoom-inlihat foto
ilustrasi-anak-ketika-pandemi-covid-19.jpg
pixabay.com
ILUSTRASI Anak ketika pandemi Covid-19


Oleh karenanya, upaya tersebut harus dilakukan secara berbarengan antara masyarakat dan seluruh komponen pemerintah.

"Kita harus memastikan, kita harus bekerja keras mengingatkan diri kita sendiri, mengingatkan teman-teman kita, mengingatkan keluarga kita, dan seluruh rakyat yang ada di lingkungan kita agar kita disiplin protokol kesehatannya kita patuhi," ujar Budi.

Langkah kedua yakni bekerja keras melakukan testing, tracing, dan treatment (3T).

Budi berjanji Kementerian Kesehatan akan memastikan proses 3T berjalan dengan baik.

Menurut dia, testing dan treatment yang masif akan mengurangi laju penularan virus.

Sebab, masyarakat yang terpapar virus corona dapat segera diketahui.

Sementara, dengan menyediakan tempat isolasi yang nyaman bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19, angka kesembuhan dapat ditingkatkan.

Dengan demikian, kasus kematian akibat virus corona juga bisa ditekan.

"Tujuannya hanya satu, mengurangi laju penularan, flattening. Dengan ini kita bisa mengendalikan penyebaran dari pandemi ini," kata Budi.

Budi mengatakan, jika laju penularan virus dapat dikendalikan, maka beban berat fasilitas pelayanan kesehatan dapat dikurangi.

Dengan demikian, pihak-pihak terkait, termasuk tenaga kesehatan, punya waktu lebih banyak dalam merespons pandemi ini.

"Kita bisa secara gradual mengurangi penularan virus ini sampai insyaallah satu saat kita bisa menghilangkanya sama sekali atau mengeradikasi virus ini," kata Budi.

Budi Gunadi Sadikin atau biasa disapa BGS resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) yang baru, menggantikan Terawan Agus Putranto.
Budi Gunadi Sadikin atau biasa disapa BGS resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) yang baru, menggantikan Terawan Agus Putranto. (KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERA)

Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, dibutuhkan percepatan dan keserempakan program vaksinasi Covid-19 untuk membangun kekebalan kelompok atau herd immunity.

Semakin cepat herd immunity terbentuk, semakin cepat pula pandemi berakhir.

"Perlu ada kecepatan. Itu kuncinya kenapa perlu cepat dilakukan vaksinasi kepada 2/3 populasi agar memiliki antibodi," kata Tito saat Rapat Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, Senin (25/1/2021).

Tito mengatakan, perlu ada keserempakan antara pemerintah pusat, daerah, hingga ke tingkat desa untuk melakukan mobiliasi vaksinasi.

Mobilisasi yang dimaksud misalnya terkait kesiapan pemerintah daerah dalam menggelar vaksinasi, termasuk penyiapan infrastruktur yang memadai.

"Dimobilisasi infrastruktur mulai fasilitas kesehatannya, pengadaan vaksinatornya, kemampuan mereka untuk melakukan vaksin," ujarnya.

Mendagri Jenderal (Purn) Pol Tito Karnavian ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Mendagri Jenderal (Purn) Pol Tito Karnavian ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). (Rizal Bomantama/Tribunnews.com)

Mendagri juga meminta pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi program pengendalian penyebaran Covid-19.

Evaluasi itu, kata dia, bisa dilakukan melalui pembentukan tim yang bertugas untuk melihat kontributor penyebaran kasus.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved