Septi menjelaskan, setiap konsumen yang masuk ke Restoran I-Club melewati pengecekan suhu tubuh.
Tetapi, karyawan yang bertugas tak mampu mengendalikan fans ViensBoy yang semakin banyak pada pukul 13.30 WIB.
Hal itu terjadi karena karyawan yang bertugas di restoran dikurangi 50 persen selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Madiun.
Pengurangan petugas dilakukan karena omzet restoran terus turun.
“Di hari normal petugas yang berjaga sebanyak enam orang. Sementara saat PPKM hanya dua orang saja,” kata Septi.
Septi tak punya persiapan khusus saat rombongan ViensBoys itu datang ke restorannya.
Sebab, tak pernah ada jadwal acara pada hari itu.
Petugas keamanan juga diliburkan.
Mereka hanya masuk pada malam hari untuk menjaga gedung.
Baca: Viral Artis TikTok asal Solo Buat Acara Meet and Greet di Madiun, Puluhan Penggemar Hadir Berkerumun
Baca: Aniaya Gadis 20 Tahun, Selebgram asal Palembang Dorong dan Pecahkan Gelas untuk Serang Korban
Septi juga tak mengurus izin di kepolisian karena tak pernah ada acara jumpa fans.
Manajemen I-Club tak mengurus izin karena hanya menerima reservasi tempat makan untuk 12 orang.
Apalagi, I-Club memiliki ruang yang luas yang bisa digunakan.
Ia tak menyangka kedatangan ViensBoys yang hendak me-review aneka menu di I-Club akan berujung masalah.
Tak jadi review makanan
Septi menyebutkan, manajemen ViensBoys juga mengaku tak pernah mengundang fans saat makan di Restoran I-Club.
Saat fanss mulai berdatangan, ViensBoys tak jadi me-review makanan.
Padahal, sejumlah menu makanan telah disiapkan pihak restoran.
Saat diperiksa polisi, Septi ditanya alasan tak segera membubarkan fans yang berkerumun di I-Club.
Ia menjawab, unggahan yang viral di media sosial itu hanya beberapa detik saja.
“Kami berusaha membubarkan massa dan agar jaga jarak tetap dilakukan. Namun kru kami terbatas dan kami tidak dilatih untuk membubarkan massa,” jelas Septi.