TRIBUNNEWSWIKI.COM - Metode penguncian wilayah, pelarangan aktivitas massal dan protokoler kesehatan sudah diupayakan masyarakat dunia, termasuk berlomba membuat vaksin Covid-19.
Faktanya, pandemi Covid-19 belum kunjung mereda dan justru menyebarnya varian baru virus corona mulai memberi ancaman ke masyarakat dunia.
Saat ini, langkah paling terdepan dari beberapa negara adalah dengan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap warganya.
Kini suda ada banyak orang yang mendapat vaksin Covid-19, dari berbagai macam negara atau produsen.
Vaksin Covid-19 dipandang mampu menekan laju penularan virus corona yang terus meluas.
Di Indonesia, vaksinasi Covid-19 sudah mulai dilakukan dengan menggunakan vaksin dari Sinovac, China.
Meski begitu, ada kabar yang sedap terkait vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Baca: Diduga Terinfeksi Covid-19 saat Makan Bersama, Doni Monardo Imbau Masyarakat untuk Disiplin 3M
Kabarnya, penyintas atau orang yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 tidak akan diikutkan dalam program vaksinasi oleh pemerintah.
Siti Nadia Tarmizi, juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa penyintas atau orang yang pernah terinfeksi Covid-19 tidak diprioritaskan dalam program vaksinasi.
"Kalau dari Kemenkes atau pemerintah sebenarnya penyintas Covid itu bukannya tidak diberikan vaksinasi, tetapi kita tunda," kata Nadia, dalam sebuah diskusi online yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Leiden di Indonesia, Minggu (24/1/2021).
-
Vaksinasi Covid-19 Digelar di RSUD Kembangan, Antrian Puluhan Lansia Timbulkan Kerumunan
-
Bangka Belitung Mulai Fokus Vaksinasi Covid-19 Tahap II pada Lansia, Siap Dimulai Awal Maret 2021
-
Ribuan Pemuka Agama Jalani Vaksinasi Covid-19 Hari Ini, Masjid Istiqlal Dipilih sebagai Lokasi
-
Jokowi: Bulan Puasa, Vaksinasi Covid-19 Dilakukan di Malam Hari, Siang Hari untuk Daerah Non-Muslim
-
Warga NTT yang Panik & Sembunyi di Hutan akibat Takut Disuntik Vaksin Covid-19 Mulai Pulang ke Dusun