TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gempa bumi kembali terjadi di wilayah Indonesia.
Gempa mengguncang Laut Selatan Jawa, tepatnya di laut pada jarak 116 kilometer arah Barat Daya Gunungkidul, Yogyakarta.
Dikutip dari Kompas.com, gempa tektonik M 5,0 dengan kedalaman 17 kilometer ini terjadi pada Rabu (20/1/2021) dini hari pukul 3.10.57 WIB.
Berdasarkan keterangan BMKG melalui Twitter, episenter gempa ini terletak di koordinat 9,04 LS dan 110,51 BT.
Beberapa saat setelah gempa itu mengguncang, gempa bumi tektonik berkekuatan M 5,0 kembali terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa dini hari tadi pada pukul 03.11 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisis bahwa episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 8,91 LS dan 110,57 BT.
Artinya, lokasi tersebut tak terlalu jauh dari gempa pertama.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, menyampaikan dalam keterangan tertulisnya bahwa lokasi tepatnya gempa bumi ini terjadi yaitu di laut pada jarak 98 kilometer arah Barat Daya Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 35 kilometer.
Bambang menjelaskan, setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi termasuk jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip)," jelas Bambang.
Meskipun gempa bumi terjadi di laut, namun hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa kedua gempa tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
Kedua gempa dirasakan di Pacitan dan Trenggalek dengan skala intensitas getaran yang berbeda.
Baca: Komjen Listyo Sigit Urai Konsep Polantas Tanpa Lakukan Tilang : Cegah Penyalahgunaan Wewenang
Di Pacitan, guncangan gempa bumi dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan getarannya terasa seolah truk berlalu.
Sedangkan, di daerah Trenggalek guncangan dirasakan dengan skala intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh sebagian orang serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ujarnya.
Sementara itu, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock, hingga pukul 04.35 WIB, Rabu (20/1/2021).
Kendati demikian, masyarakat diminta untuk selalu menjauh dari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegas Bambang.
Belum Ada Dampak Kerusakan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki menyampaikan bahwa pihaknya belum menerima laporan kerusakaan pasca gempa.
“Hingga pagi tadi saya bertanya lewat grup tidak ada yang merasakan (gempa). Mungkin hanya sebagian masyarakat yang merasakan,” kata Edy Basuki saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon Rabu (20/1/2021).
Dirinya menjelaskan, berdasarkan analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik gempa berada di 9,04 lintang selatan dan 110,51 bujur timur atau 116 km barat daya Gunungkidul.
“Cukup jauh ya, apalagi laporan (BMKG) juga warnanya biru artinya dampaknya kecil, beda kalau merah,” kata Edi
Edi berharap, masyarakat tidak mudah percaya terhadap isu-isu yang menyesatkan.
Baca: Fakta Kasus Kristen Gray, dari Kontroversi Cuitan Soal Bali di Twitter hingga Deportasi
Edi mengimbau kepada masyarakat sekitar, apabila terjadi gempa susulan, diharap untuk mencari perlindungan di tempat yang aman.
Sementara itu, salah seorang warga Kapanewon Playen, Deta mengaku tak merasakan getaran gempa sedikitpun.
“Tidak merasakan gempa, malah saya baru tau ada gempa dari media sosial Twitter,” ucap dia.
(Tribunnewswiki/Septiarani, Kompas.com/Ellyvon Pranita, Kontributor Markus Yuwono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Hari Ini: 2 Lindu M 5,0 Guncang Gunungkidul dan Pacitan" dan "BPBD Gunungkidul Sebut Tak Ada Kerusakan akibat Gempa Magnitudo 5,0"