Bermain di Pantai, Anak-anak Temukan Bagian Tubuh Diduga Korban Sriwijaya Air SJ 182

Dodi menjelaskan, bagian tubuh yang ditemukan sudah dalam kondisi rusak. Namun, masih ada beberapa helai rambut tersisa.


zoom-inlihat foto
Petugas-Polsek-Pakuhaji-Kabupaten-Tangerang-mengevakuasi-potongan-tubuh.jpg
Dok. Polsek Pakuhaji
Petugas Polsek Pakuhaji, Kabupaten Tangerang mengevakuasi potongan tubuh yang diduga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan di sekitar Pantai Kis, Selasa (19/1/2021).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bermain di pantai, anak-anak menemukan bagian tubuh yang diduga korban Sriwijaya Air SJ 182.

Sekelompok anak yang tengah bermain sepak bola di Pantai Kis, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, dikagetkan dengan adanya temuan bagian tubuh manusia di area pantai.

Potongan tubuh berupa kepala tersebut ditemukan Selasa (19/1/2021), pukul 14.00 WIB.

Penemuan tersebut kemudian langsung dilaporkan ke kepolisian setempat.

Kapolsek Pakuhaji AKP Dodi Abdul Rohim menjelaskan, pihaknya menduga bahwa bagian tubuh tersebut merupakan bagian dari korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Seperti diketahui, pesawat tersebut jatuh di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

"Dugaan kami itu salah satu bagian, atau kami sebutnya body part dari penumpang pesawat Sriwijaya Air, karena jarak antara Pulau Lancang ke Pantai Kis tidak sampai 5 mil," kata Dodi saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2021).

Dodi menjelaskan, bagian tubuh yang ditemukan sudah dalam kondisi rusak.

Namun, masih ada beberapa helai rambut tersisa.

Selanjutnya, potongan tubuh tersebut dimasukkan ke kantong jenazah untuk diserahkan ke Pos Basarnas di Mauk.

Bagian tubuh itu sudah dibawa ke Posko JICT, Tanjung Priok, menggunakan KRI Rigel yang masih melakukan penyisiran di sekitar Pulau Lancang.

Dengan temuan bagian tubuh tersebut, menurut Dodi, pihaknya melakukan operasi penyisiran di kawasan Pantai Kis, Desa Sukawali, untuk mencari kemungkinan bagian lain dari korban dan serpihan pesawat Sriwijaya SJ 182.

"Kami sisir, karena sudah satu minggu. Kami yakin ada body part terbawa ke pesisir, kami lakukan penyisiran terus, besok dilanjutkan kembali," kata dia.

Bayi 11 Bulan Anak Penumpang Sriwijaya Air Teridentifikasi

Sementara seorang bayi berusia 11 bulan yang ikut menjadi korban akibat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 akhirnya berhasil diidentifikasi.

Bayi bernama Fao Nuntias Zai, anak dari Arneta Fauzia yang juga merupakan penumpang pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak tersebut.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi bayi tersebut pada Minggu (17/1/2021).

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan tim DVI berhasil identifikasi lima korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Tim DVI hari ini kembali berhasil identifikasi lima korban penumpang Pesawat Sriwijaya Air," ungkap Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (17/1/2021).

Satu dari lima korban yang teridentifikasi merupakan bayi berusia 11 bulan.

Baca: Penumpang SJ-182 Diduga Gunakan Identitas Palsu, Sriwijaya Air Disorot: Kenapa Bisa Lolos Terbang?

Baca: Petugas Temukan Barang Pribadi Korban Sriwijaya Air SJ 182 dari KTP hingga Uang dalam Keadaan Utuh

Bayi bernama Fao Nuntias Zai itu merupakan anak dari Arneta Fauzia.

Selain Fao, empat penumpang lain berhasil teridentifikasi.

Mereka yang berhasil teridentifikasi ialah pramugari Yuni Dwi Saputri (34), Iuskandar (52), Oke Dhurrotul Jannah (24) pramugari, dan satu lagi tidak disebutkan namanya.

Seuasana ditunjukannya Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-18 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan oleh penyelam TNI AL di perairan Kepulauan Seribu selanjutnya akan dibawa KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Seuasana ditunjukannya Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-18 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan oleh penyelam TNI AL di perairan Kepulauan Seribu selanjutnya akan dibawa KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Berdasarkan permintaan keluarga korban. Satu korban yang berhasil teridentifikasi tidak diizinkan disebutkan namanya," terang Rusdi.

Sehingga total apabila dikalkulasi, dari 62 penumpang sudah 29 penumpang teridentifikasi.

Sisanya 33 korban masih dalam proses identifikasi oleh Tim DVI.

Diketahui sebelumnya, penumpang SJ-182 Arneta Fauzia sempat viral di media sosial.

Arneta viral lantaran seharusnya tidak naik Sriwijaya Air SJ 182 bernomor register PK-CLC.

Baca: KNKT Berhasil Unduh Data Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182, Ini Prosesnya

Baca: Petugas Temukan Barang Pribadi Korban Sriwijaya Air SJ 182 dari KTP hingga Uang dalam Keadaan Utuh

Hal ini diungkapkan oleh adik Arneta, Adi Wahyudi.

Seharusnya, Arneta menggunakan pesawat NAM Air dan take off pada pukul 07.00 WIB.

Namun penerbangannya delayed menjadi pukul 14.00 WIB dan dialihkan ke Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Ia berangkat dengan ketiga anaknya, yakni Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan Faou Nontius Zai yang masih berusia 11 bulan.

Ia juga viral lantaran sempat merekam detik-detik sebelum terbang meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta.

188 Kantong Jenazah

Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah mengidentifikasi sebanyak 162 bagian tubuh jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dari 188 kantong jenazah yang mereka terima.

Masih tersisa 26 kantong lagi yang saat ini terus dilakukan identifikasi oleh tim Tim Disaster Victim Identification.

Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko mengatakan pihaknya telah menerima 62 laporan data orang hilang atas peristiwa kecelakaan tersebut.

"Kemudian, sampai Minggu (17/1/2021) pagi ini juga kami telah menerima total 188 kantong body part jenazah," ujar Hery Minggu (17/1/2021) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Selain itu pihak Tim DVI juga telah menerima 143 sampel ante mortem dari keluarga korban.

"Ada beberapa sampel ante mortem yang sedang kami kejar dan kami collect untuk pemeriksaan lebih lanjut salah satunya sampel yang dari Jawa Tengah," terang Hery.

Sebab kata Hery, dalam pemeriksaan ante mortem diperlukan dua sampel yakni sampel DNA dari pihak wanita dan sampel DNA dari pihak laki-laki.

"Jadi saat ini laboratorium DNA Pusdokkes polri telah terima 351 sampel terdiri atas 208 sampel post mortem dan 143 sampel ante mortem," tuturnya.

Sementara korban yang sudah teridentifikasi sampai saat ini yakni 24 korban.

Diberitakan sebelumnya pesawat Sriwijaya Air hilang kontak Sabtu (9/1/2021) siang.

Diduga pesawat tujuan Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Penyebab jatuhnya pesawat juga masih dicari oleh pihak terkait.

Sementara itu Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan perpanjangan proses pencarian korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ182 hingga Senin (18/1/2021).

Kendati demikian belum diketahui apakah pencarian korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akan dilakukan perpanjangan atau tidak.

Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk memutuskan tentang kelanjutan operasi SAR Sriwijaya Air.

"Kita melihat hasil nanti karena kan perpanjangan pertama itu kan sampai dengan hari Senin. Nanti akan kita evaluasi apakah mau diperpanjang atau tidak menunggu hasil evaluasi besok," kata Bambang Suryo Aji, Minggu (17/1/2021).

Bambang menilai, tim SAR belum menemukan perekam pembicaraan pilot di kokpit (cockpit voice recorder/CVR).

Selain itu, body part korban SJ182 terus ditemukan petugas di lapangan setiap harinya.

Masih ditemukan body part korban SJ182, dapat membantu proses indentifikasi yang dilakukan tim DVI Mabes Polri di RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

"Nanti kita lihat perkembangannya apakah di sana berkurang. Kalau di lapangan masih keliatan banyak korban yang masih kita evakuasi, kita akan terus melaksanakan evakuasi," katanya.

Bambang menambahkan, proses pencarian juga mempertimbangkan kondisi cuaca.

Alasannya, di titik pencarian selain angin dan arus bawah laut cukup kencang, terkadang menghambat proses pencarian korban dan puing pesawat.

"Yang menjadi persoalan sekarang adalah memang cuaca, karena di tempat lokasi itu selain angin dan arus bawah itu yang cukup kencang," ujarnya.

Menurut dia, keadaan cuaca itu mempengaruhi pelaksanaan pencarian khususnya pencarian CVR dan korban Sriwijaya Air.

Proses pencarian dengan ROV terus dimaksimalkan hingga saat ini.

Pasalnya, sinyal dari CVR sudah tidak memancar lagi sehingga cara efektif untuk menemukan menggunakan ROV.

"Yang efektif adalah dengan menggunakan ROV, kerja RO. itu maksimal bisa dilaksanakan yang terbaik adalah pada saat malam hari ketika tim penyelam sudah berkurang," katanya.

Pihaknya tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai CVR karena wewenang dari KNKT.

Meskipun begitu, dia dan tim Basarnas terus berupaya melakukan pencarian CVR dan para korban Sriwijaya SJ-182.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Acep Nazmudin)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Bermain, Anak-anak Temukan Bagian Tubuh Diduga Korban Sriwijaya Air SJ 182"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved