TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah video yang memperlihatkan beberapa warga mengadang truk bantuan untuk warga terdampak gempa di Mamuju viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, truk tronton besar dihentikan warga saat hendak menuju posko.
Warga yang menghalangi truk langsung melakukan penyerobotan bahan makanan.
Mereka langsung mengambil mi instan, gula, beras, dan bantuan makanan lain.
Viralnya video penjarahan tersebut membuat petugas dan penyalur bantuan was-was.
Donatur yang hendak berangkat memberikan bantuan sempat menunda keberangkatan karena khawatir akan penjarahan tersebut.
BNPB kemudian mengatakan jika polisi langsung bertindak cepat.
Warga maupun instansi swasta yang akan menyalurkan bantuan logistik kepada korban gempa di Sulawesi Barat diimbau untuk melapor ke Polres terdekat.
Baca: Viral Curhatan Korban Gempa Mamuju, Tetangga Mengungsi, Jenazah Ibunya Terlantar, Harap Ada Relawan
Baca: Gempa Majene, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, 189 Orang Dirawat di Mamuju, 637 Luka Ringan di Majene
"Untuk penjarahan berdasarkan informasi yang kami dapatkan ini memang sempat terjadi. Namun saat ini lagi tengah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian setempat," kata Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers di BNPB, Sabtu (16/1/2021).
Ia mengimbau semua pihak yang ingin membantu korban bencana alam agar memberikan bantuan melalui posko yang sudah tersedia.
Ia berharap gejolak sosial dalam situasi bencana alam ini dapat diminimalisasi.
"Kami juga mengimbau kepada berbagai pihak yang ingin mengirimkan bantuan berkoordinasi kepada posko. Koordinasi melalui posko ini tentunya memastikan distribusi logistik pada kantong-kantong pengungsian masyarakat banyak pengungsi ini dapat terdistribusi secara merata dan baik," jelas Raditya.
Penyelidikan video penjarahan
Sementara Kepala Bidang Humas Polda Sulbar Kombes Syamsu Ridwan tak menampik adanya laporan tentang warga yang berdesakan untuk mendapat bantuan.
"Terkait video yang beredar itu kami masih penyelidikan. Bahwa diharapkan semua bantuan dikoordinasikan dengan posko, melalui kepolisian dan TNI, agar setiap bantuan dikawal," kata Syamsu Ridwan.
Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah hal tersebut berkaitan dengan aksi kriminalitas penjarahan atau karena proses distribusinya yang bermasalah, sehingga membuat warga saling berebut.
"Kalau dari video itu, warga terlihat mau dapat bantuan tapi tidak melalui posko-posko. Jadi bagi masyarakat yang mau memberikan bantuan jangan sendiri-sendiri," ujar dia.
Sebagai informasi, bantuan terus mengalir dari Provinsi Sulawesi Selatan ke sejumlah pengungsi di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Ratusan mobil berbondong-bondong membawa bantuan sembako, selimut, perlengkapan bayi dan lain sebagainya kepada para korban gempa yang ada di sana.
Dalam video yang viral itu, warga terdampak gempa diduga menghadang mobil bantuan logistik di Jalan Poros Majene-Mamuju.