Dia dibawa dengan speedboat dari pulau itu ke rumah sakit terdekat.
Baca: Trending #SaveKomodo di Twitter, Warganet Risau Potensi Habitat Rusak, Ini Kata Pemerintah
Kadal ini dikenal cepat dan kuat, dan menurut Aloysius Suhartim Karya, yang memimpin Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata kelompok pelestarian, para komodo di sana tidak dapat bertindak normal karena mengalami stres oleh hiruk pikuk pembangunan.
Suara-suara mesin dan manusia yang sedang membangun merupakan 'barang baru' di habitat alami makhluk purba tersebut.
Komodo dapat tumbuh hingga tiga meter (10 kaki) dalam kesempatan langka dan beratnya mencapai 70kg.
Baca: Proyek Pembangunan di Pulau Rinca Jadi Sorotan, Kementerian LHK: Tidak Membahayakan Populasi Komodo
Resor Jurassic Park saat ini sedang dibangun, namun telah memicu kontroversi.
Proyek bernilai jutaan dolar itu mendapat kecaman karena menjadi rumah bagi 1000 dari 5.700 Komodo yang tersisa di seluruh dunia, lapor News.com.au.
Ada pembicaraan tentang pelarangan wisatawan dalam upaya melindungi spesies tersebut, namun, bos resor memutuskan untuk menaikkan harga tiket alih-alih membatasi pengunjung.
Menurut saksi mata, kadal itu berada dalam jarak beberapa meter dari mereka sebelum penyerangan.
Kejadian serupa terjadi pada November 2017, ketika seekor kadal menyelinap ke seorang pekerja saat dia sedang memperbaiki toilet.
Pada Mei 2017, seorang turis yang tidak memilih pemandu wisata dalam upaya menghemat uang di Manggarai Barat, Indonesia, diserang oleh reptil tersebut.
Baca: Pulau Komodo
Lon Lee Alle yang saat itu berusia 50 tahun merangkak naik ke Komodo Dragon untuk mengambil gambar setelah tidak mengikuti saran.
Kapten Rama Hasan berkata: "Ini adalah hal yang sangat konyol untuk dilakukan. Anda harus sangat berhati-hati di dekat satwa liar, khususnya komodo."
"Pria itu kesakitan. Dia beruntung ada orang di sekitar yang membantunya, atau bisa lebih buruk lagi. ''
Walhi Sebut Pembangunan 'Jurassic Park' Menciptakan Neraka bagi Komunitas Komodo
Pembangunan proyek "Jurassic Park" di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT), memang sudah lama menjadi kontroversial.
Sejumlah lembaga lingkungan hidup mengkritik pembangunan tersebut.
Misalnya kritik dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi).
Direktur Walhi Nur Hidayati pada Oktober, mengatakan proyek "Jurassic Park" akan menciptakan "neraka" bagi komunitas Komodo.
Selain itu, dia menyebut proyek itu tidak berdasar pada keilmuan dan bertentangan dengan kearifan lokal.
Pembangunan itu, kata dia, tidak melestarikan komodo dan justru akan menyiksa membuat hewan itu.