Selain itu, satu orang perempuan yang juga paruh baya meninggal akibat lemas. Korban tersebut berjenis kelamin perempuan di kawasan Manjang.
"Iya satu orang kabarnya meninggal," ujar warga yang enggan menyebutkan nama.
Sementara itu, lima korban meninggal dunia akibat tersapu derasnya air hujan pada Rabu (13/1/2021) hingga Kamis (14/1/2021) dinihari.
Warga Kecamatan Hantakan Ramli menyebut korban meninggal berasal dari, Tanjung Hantakan dua orang, Arangani satu orang dan dua orang asal Timan.
"Selain korban jiwa, rumah warga rusak berat bahkan hancur. Rumah kami juga hilang setengahnya akibat tersapu banjir," katanya.
Kapolres Hulu Sungai Tengah, AKBP Danang Widaryanto mengatakan masih mengumpulkan informasi terkait korban.
"Kami masih mengumpulkan data," katanya.
Terpisah, Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Berry Nahdian Forqan mengatakan masih belum mendapat laporan korban meninggal dunia.
Namun, menurutnya banjir kali ini bisa saja memakan korban mengingat banjir yang terjadi secara tiba-tiba.
"Kemarin (Jumat, red) kami fokus evakuasi warga. Hari ini kami akan fokus mencari korban hilang. Siapa pun yang merasa kehilangan anggota keluarganya silakan melapor. Kami akan memprioritaskan pencarian warga hilang," katanya.
Di tengah hiruk-pikuk bencana banjir besar yang melanda Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), insiden memilukan terjadi.
Salah seorang warga di Desa Padang, Kecamatan Batibati tercebur ke kubangan banjir yang dalam dan akhirnya meninggal.
"Kamis sore kemarin kejadiannya, sekitar setelah waktu salat ashar," papar Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kapolsek Batibati Iptu Achmad Baysory, Sabtu (16/1/2021).
Ia menyebutkan korban berusia 60 tahun.
Warga setempat kerap menyebut Paman Siin, warga Desa Padang.
Pemda Kalsel Menaikan Status Tanggap Darurat Banjir
Banjir melanda di sejumlah kabupaten kalimanten selatan di kota banjarmasin hingga saat ini masih menggenang.
Akibat intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sejumlah sungai meluap
Pemerintah daerah Kalimantan Selatan menaikan status tanggap darurat banjir.
Status ini diterapkan di Kota Banjarmasin, Kota Banjar Baru dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Banjir juga menyebabkan dampak lain yaitu putusnya jalan poros di desa Pagatanbesar, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan.