TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat pada Jum'at (15/1/2021) menarik simpati member boyband Super Junior, Choi Siwon.
Dalam unggahan Insta Story nya @siwonchoi menuliskan pesan duka atas gempa yang terjadi di Indonesai.
Siwon menuliskan simpatinya dalam Bahasa Inggris.
"Saya baru dengar info ada gempa bumi di pulau Sulawesi di Indonesia," tulisnya,
Siwon juga mengungkapkan, ia tak bisa menggambarkan dnegan kata-kata kesedihan yang dia rasakan saat ini.
Selain itu, Siwon juga turut mendoakan keluarga korban yang terdampak gempa di Majene, Sulawesi Barat.
"Saya mempersembahkan pikiran dan doa yang tulus kepada keluarga yang berduka," tuturnya, Sabtu (16/1/2021).
Ia juga berharap adanya kemajuan terkait pencarian korban gempa tersebut.
Baca: Gempa Majene, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, 189 Orang Dirawat di Mamuju, 637 Luka Ringan di Majene
Baca: Mensos Tri Rismaharini Siapkan Santunan Rp 15 Juta bagi Keluarga Korban Meninggal Gempa Sulbar
Siwon juga menuliskan perasaan dukanya dalam Bahasa Indonesia.
Menurutnya bencana yang terjadi di Majene sungguh menyakitkan.
Dia mengirimkan doa untuk para korban yang meninggal dunia.
"Saya baru dengar info ada gempa bumi besar di pulau Sulawesi di Indonesia. Sungguh menyakitkan. Saya berdoa untuk yang meninggal dunia dalam bencana ini amal ibadah nya di terima disisi Tuhan," tulisnya.
Selain itu, Siwon juga mendoakan masyarakat yang kehilangan akibat gempa di Majene.
"Dan turut berduka cita yang mendalam atas kehilangan orang yang dicintai. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan hati."
Baca: Gempa Majene, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, 189 Orang Dirawat di Mamuju, 637 Luka Ringan di Majene
46 Meninggal, 826 Luka-luka
Dilansir Kompas.com, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Raditya Jati, memaparkan korban gempa di wilayah Majene pada Jum'at (15/1/2021) yakni 46 orang.
"Dampak dari gempa sendiri, di Majene ada sembilan orang meninggal dunia dan di Mamuju ada 37 orang meninggal dunia," katanya.
"Sehingga totalnya adalah 46 orang meninggal dunia," papar Radit dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube BNPB, Sabtu (16/1/2021).
Diketahui hingga saat ini, sebanyak 826 luka-luka dan 415 rumah rusak akibat gempa berkekuatan 6,2 skala richter.
"Ada sekitar 415 rumah rusak dalam proses pendataan, 1 unit Puskesmas ulumanda rusak berat dan satu kantor rusak berat," tandas Raditya.
Baca: 189 Korban Gempa di Mamuju Alami Luka Berat dan Dirawat, Bantuan TNI Masih Dalam Perjalanan
Baca: Gempa Susulan di Majene Sulawesi Barat, Tak Berpotensi Tsunami
Raditya memaparkan, pemerintah sudah menetapkan status tanggap darurat di tingkat provinsi.
Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer, dan berpusat di 6 kilometer laut Kabupaten Majene dengan koordinat 2,98 LS-118,94 BT.
Gempa tersebut membuat bangunan-bangunan bertingkat, rumah sakit, puskesmas, hingga kantor Gubernur sulawesi Selatan ambruk.
Gempa susulan dengan getaran lebih kuat mengguncang wilayah Sulawesi Barat pada Jum'at (15/1/2021).
Sekitar pukul 12.20 WITA gempa dirasakan hingga Kota Makassar.
Baca: Update Gempa Sulbar: Kantor Gubernur Ambruk, Pasien Covid-19 Panik dan Lari Keluar Rumah Sakit
Baca: Gempa Majene, 3 Warga Meninggal, 2000 Orang Mengungsi, Sejumlah Bangunan Rusak
Raditya juga menerangkan, hingga saat ini, Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam.
"Sedangkan sebagian wilayah di kabupaten Mamuju sudah dapat aliran listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan," paparnya.
Raditya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait potensi gempa susulan.
"Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir juga diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan," tutupnya.
Baca: Selain Majene, Wilayah Tobelo, Kebumen dan Banyumas juga Diguncang Gempa, Dipicu Sesar Aktif
Gempa Akibat Sesar Aktif Majene
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno Msi, menerangkan dalam keterangan tertulisnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif Majene.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault)," kata Bambang dilansir TribunJogja.com.
Getaran sendiri dirasakan nyata dalam rumah di daerah mamuju dengan skala intensitas iii MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," paparnya.
Meski demikian, dari hasil pemodelan BMKG diketahui gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan hasil monitoring, gempa ini merupakan rangkaian gempa bumi kemarin.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya Suci Pertiwi, KOMPAS.COM/Haryanti Puspita Sari, TRIBUNJOGJA.COM/Rina Eviana)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Ucapan Duka dan Doa Siwon Super Junior untuk Korban Gempa Majene dan Kompas.com "UPDATE Gempa Majene-Mamuju: 46 Meninggal, 826 Luka-luka"