TRIBUNNEWSWIKI.COM - Banjir di Kalimantan Selatan sejak Minggu (10/1/2021) menambah deretan bencana yang terjadi di awal tahun.
Longsor pun terjadi yang diakibatkan banjir yang melanda di Desa Guntungbesar, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel)
Ada 6 korban tewas akibat longsor tersebut diantaranya satu anak laki-laki dan satu mantan kepala desa.
Jenazah anak kecil ditemukan paling terakhir yaitu sekitar pukul 15.00 WITA, Sabtu (16/1/2021).
"Alhamdulilllah sudah ditemukan semuanya, enam orang korban longsor di Guntungbesar. Terakhir, sekitar pukul 15.00 WITA, seorang anak laki-laki," sebut Kepala Bidang Damkar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tala, Tony Permana.
Tak disebutkan usia anak laki-laki tersebut.
Ia menuturkan pascaditemukan, bocah naas itu langsung dibawa ke rumah duka setelah sebelumnya dibersihkan.
"Selanjutnya langsung dikebumikan oleh pihak keluarga," papar dia.
Baca: Gempa Majene, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, 189 Orang Dirawat di Mamuju, 637 Luka Ringan di Majene
Kemudian, Tony mengatakan, tak mudah melakukan pencarian korban longsoran di Guntungbesar karena lereng gunung setempat masih labil.
Bahkan saat melakukan pencarian terakhir, sempat kembali terjadi longsoran susulan seperti dua hari lalu meski intensitasnya tak begitu besar.
"Saya bersama anggota dan tim evakuasi lainnya berhasil menghindar," tandasnya.
Dalam upaya pencarian tersebut, lanjut Tony, pihaknya menggunakan mesin penyedot air. Namun tak mampu, sehingga tengah hari didatangkan satu unit ekskavator.
Pencarian pun menjadi lebih mudah. Tak lama setelah itu jenazah anak-anak tersebut ditemukan," jelas Tony.
Masih belum ada lagi laporan warga sekitar yang kehilangan anggota keluarga.
"Jadi, sementara ini sudah tuntas pencariannya sesuai laporan, 6 orang tertimbun, dan keenamnya sudah ditemukan," pungkas dia.
Enam jam sebelum itu, tim pencarian juga telah menemukan satu jenazah korban yang diketahui merupakan mantan kepala desa.
"Pagi, sekitar pukul 09.30 WITA, satu lagi yang kami temukan," papar Hasan, warga Desa Batilai Kecamatan Pelaihari yang turut melakukan pencarian korban, Sabtu (16/1/2021).
Baca: 189 Korban Gempa di Mamuju Alami Luka Berat dan Dirawat, Bantuan TNI Masih Dalam Perjalanan
Dikatakannya, korban yang ditemukan berjenis kelamin laki-laki bernama Jumadri, mantan Kepala Desa Guntungbesar. Saat dtemukan dalam keadaan meninggal.
Selanjutnya jenazah dievakuasi ke RSUD Hadji Boejasin Pelaihari menggunakan ambulans Desa Batilai. Setelah itu dibawa ke rumah duka di Guntungbesar dan dikebumikan.
Sebelumnya, saat Jumat (15/1/2021), telah 2 korban yang ditemukan. Kemudian sehari sebelumnya, Kamis (14/1/2021), juga ditemuakn 2 korban.
Sedangkan Di Desa Tungkaran Kecamatan Pelaihari ditemukan 1orang meninggal akibat tertimpa longsoran.
Sementara itu di beberapa tempat saat ini juga terjadi longsor, di antaranya di gunung wilayah Bekatung dan di tempat lainnya. Namun, belum ada laporan otang tertimbun.
Banjir di Kalimantan Selatan
Meluapnya air sungai dan lahan rawa di wilayah Desa Gunungraja Kecamatan Tambangulang dan Desa Benuaraya Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalsel, saat ini tercatat yang terbesar dibanding banjir yang pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya.
Karena itu, sebagian rumah warga yang semula hanya kebanjiran di lantai teras, saat ini lantai di dalam rumah yang posisinya lebih tinggi pun turut tergenangi air bah.
"Banjir di sini kan sudah sekitar dua minggu, rumah saya cuma di teras saja yang kebanjiran. Tapi mulai dinihari tadi turut calap (banjir)," ucap Taufiqurrahman, warga RT 6 Desa Gunungraja, Minggu (10/1/2021).
Ia menuturkan kaget tak alang kepalang ketika dinihari malam tadi sekitar pukul 02.00 Wita terjaga dari tidurnya.
"Pas enak-enaknya tidur terbangun, kaget banget lihat lantai rumah sudah penuh air," ucapnya.
Genangan di lantai rumahnya sekitar 10 sentimeter atau di atas mata kaki orang dewasa.
Taufiqurrahman mengaku tak bisa tidur lagi. Ia terjaga hingga pagi karena risau jikagl genangan kian dalam. Apalagi ia masih memiliki anak kecil. "Saya berlima di rumah, bersama istri dan tiga anak," sebutnya.
Rumah Taufiqurrahman berada di tepi jalan raya Trans Kalimantan. Ia berjualan sembako di bagian depan rumahnya. Sementara itu jalan raya di depan rumahnya pun turut tenggelam sedalam sekitar 30-40 sentimeter.
Ia menuturkan banjir kali ini yangbterbesar dibanding banjir besar yang pernah terjadi beberapa tahun silam.
Sementara itu, genangan cukup dalam terjadi di rumah Jamani, warga RT 6 Gunungraja. Kediamannya selalu menjadi langganan banjir tiap terjadi curah hujan tinggi.
Kedalaman genangan di dalam rumahnya hingga sepaha orang dewasa. Sementara itu genangan di kiosnya yang berada di bagian depan di tepi jalan raya setinggi lutut orang dewasa.
Ia pun juga tak bisa berjualan lagi sementara waktu saat ini. "Tapi masih bisa kami jualan ke pasar Batibati. Kalau di kios di rumah ini gak bisa lagi karena susah meletakkan barang," ucapnya.
Kondisi banjir nyaris sama juga dialami sebagiam warga di desa tetangga yakni Desa Benuaraya, Kecamatan Batibati. Permukiman warga RT 6 Gunungraja menyatu dengan permukiman di Benuaraya. Batas wilayah kedua desa ini dipisahkan sungai (jembatan besi).
"Saat ini banjir di Desa Benuaraya bertambah dalam. Datanya masih kurang lebih seperti kemarin," ucap Camat Batibati Aan Nurhuda.
Data sebelumnya dihimpun, tercatat sekitar 280 unit rumah warga Benuaraya yang kebanjiran. Sementara di RT 6 Gunungraja sekitar 50 unit rimah.
(TribunnewsWiki)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Banjir di Tanahlaut, Warga Desa Gunungraja Ini Terbangun Kaget Dapati Seisi Rumah Sudah Tergenang, dan Banjir di Kalsel 2021, Anak Tertimbun Longsoran di Guntungbesar Kabupaten Tala Ditemukan