TRIBUNNEWSWIKI.COM, - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi satu korban pesawat Sriwijaya Air 182 bernama Okky Bisma.
Kapusifinas Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan, Okky Bisma berhasil diidentifikasi berkat pencocokkan sidik jari kanan yang ada di E-KTP dan sidik jari kanan yang diperoleh dari body part (korban).
Pernyataan itu disampaikan Hudi saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Senin (11/1/2021).
"Ini alat kami, jadi ketika sidik jari ditempelkan dialat ini, maka akan langsung terhubung dengan data base di Dukcapil dan akan memunculkan kandidat," kata Hudi seraya menunjukkan gambar alat tersebut.
Hudi menjelaskan, kandidat-kandidat inilah yang kemudian diteliti satu persatu.
Setelah dicek dalam data manifes, kata Hudi, nama Okky Bisma ada dalam manifes nomor 4.
"Dengan mendapatkan data sidik jari di E-KTP, kami bandingkan dengan data sidik jari korban," paparnya.
"Dengan sampel telunjuk kanan E-KTP dibandingkan dengan sampel telunjuk kanan yang ada di body part itu juga, ternyata hasilnya identik," tambah Hudi.
Baca: RS Polri Telah Terima 40 Sampel DNA Korban Pesawat Sriwijaya SJ 182
Menurut keterangan Hudi, ditemukan 12 titik kesamaan, cukup untuk memastikan bahwa orang tersebut adalah orang yang sama.
Diketahui, identitas korban pesawat Sriwijaya Air 182 itu bernama Okky Bisma, berusia 30 tahun, warga Kramatjati, Jakarta Timur.
Hudi menambahkan, kaidah yang dipakai sudah sangat internasional, sehingga bisa diyakini dan tidak terbantahkan bahwa data tersebut adalah data orang yang sama.
"Sebelum kami mengidentifikasi ini, kami sudah mengumpulkan data dari manifes yang kami terima berupa penumpang yang ada di Sriwijaya Air. Manifes ini yg kemudian kami terjemahkan dalam data kependudukan," ujarnya.
Sebelumnya, Hadi menerangkan, berkat kerjasama dan sinergitas yang terjalin antar semua pihak yang terkait, khususnya dengan Direktorat Jenderal dan Pencatatan Sipil.
Baca: Lokasi Dugaan Black Box Sriwijaya Air 182 Ditemukan, Tim Penyelam Fokus Cari Korban
Akta Kematian dan Santunan untuk Okky
Akta kematian Okky Bisma akan diserahkan kepada pihak keluarga oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, pada Selasa (12/1/2021).
"Kami menerbitkan akte kematian atas nama Bapak Okky Bisma dan hari ini akan kami serahkan kepada keluarga yang mewakili korban," ujar Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh di RS Polri, Jakarta Timur.
Dilansir dari Kompas.com, Zudan memaparkan, tidak ada persyaratan yang rumit dalam penerbitan akta kematian para korban.
Zudan menambahkan, proses selanjutnya akan ditangani oleh pihak Jasa Raharja.
Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding juga menjelaskan, pihaknya akan menyerahkan santunan kepada ahli waris Okky pada hari ini.
Selain itu, diketahui Tim DVI mengaku siap untuk menyerahkannya kepada pihak keluarga Okky.
Namun, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono mengungkapkan, Tim DVI menunggu kesepakatan keluarga.
"Kami menunggu kesepakatan dari keluarga korban, karena salah satu alasannya dimungkinkan masih ada bagian-bagian lain dari korban yang bisa ditemukan ketika proses pencocokkan, mungkin keluarga masih menunggu," papar Rusdi.
Baca: Tragedi Sriwijaya Air SJ, Begini Proses Identifikasi Jenazah dan Pemberian Santunan Keluarga Korban
74 Kantong Jenazah Terkumpul
Kabarsarnas Marskal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengungkapkan sejumlah bagian tubuh (body remain) yang berhasil dikumpulkan oleh tim SAR gabungan.
Sebanyak 74 kantong jenazah telah terkumpul hingga Senin (11/1/2021).
Selain itu, potongan besar material pesawat ditemukan sebanyak 24 dan serpihan kecil terkumpul sebanyak 16 kantong.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) di sekitar pulau Laki dan Pulau Lancang.
Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu diduga jatuh pada pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, diantaranya 6 kru aktif dan 56 penumpang.
Hingga saat ini, pencarian korban dan puing-puing pesawat masih terus dilakukan.
(TRIBUNNEWSWIKI/Anindya Suci Pertiwi)