Sebelumnya, pencarian dihentikan karena cuaca dan kendala dalam penerangan, namun pada hari ketiga pencarian mulai dilanjutkan.
Maid mengatakan, jika kondisi tidak mendukung, proses pencarian akan dihentikan.
"Dalam proses pencarian, cuaca mendung dan keterbatasan jumlah tabung adalah hal utama bagi tim penyelam," kata Maid melalui siaran Kompas TV pada Senin (11/1/2021).
Maid menambahkan, arus laut yang cukup kuat dan jarak pandang yang hanya 5 meter juga mempengaruhi proses pencarian.
"Mekanisme saat ini, tim penyelam akan disebar ke berbagai titik yang sudah ditemukan adanya sinyal black box," tutup Maid.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat jatuh sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah keberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Dilansir Kompas.com, pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur yakni ke arah barat laut pada pukul 14.40.
Lalu, pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan arah terbang kepada pilot.
Namun, dalam waktu beberapa detik pesawat dilaporkan hilang kontak.
(TRIBUNNEWSWIKI/Anindya Suci Pertiwi)