Menteri Perdagangan RI Dukung Peningkatan Daya Saing Pengusaha Muda Islam

Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pemerintah mengalokasikan dana Rp 123,5 triliun untuk program pemulihan UMKM


zoom-inlihat foto
serial-webinar-masa-depan-ekonomi-umat-1.jpg
Istimewa
Serial Webinar Masa Depan Ekonomi Umat #1 bersama Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Republik Indonesia


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Tahun 2020 yang diawali dengan optimisme yang tinggi dari pemerintah maupun masyarakat, mendadak berubah menjadi tahun yang sangat menantang dikarenakan pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Wabah ini membuat kondisi perekonomian di tahun 2020 menurun secara global.

Di Indonesia sendiri, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi sebesar 3,49% hingga dinyatakan mengalami resesi.

Masyarakat, tak terkecuali umat Islam, merasakan dampaknya secara langsung.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Oktober 2020 ada lebih dari 6,4 juta pekerja yang mengalami PHK dan sebanyak 84,7% UMKM di Indonesia merasakan dampak negatif dari pandemi COVID-19.

Namun demikian, kabar baik datang dari neraca perdagangan indonesia.

Pada periode Januari – Agustus 2020, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus senilai USD 11,05 miliar dan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pemerintah mengalokasikan dana Rp 123,5 triliun untuk program pemulihan UMKM.

Kendati demikian, di tahun 2021 perekonomian masih dibayangi oleh ketidakpastian.

Pemerintah dan umat berharap pemulihan ekonomi akan membaik secara signifikan serta membawa keberpihakan bagi umat.

Baca: Lazada Luncurkan Studi Tentang Percepatan Ekonomi Digital Indonesia Melalui eCommerce

Berangkat dari latar belakang tersebut, Rabu Hijrah dengan dukungan penuh dari BRI Syariah menggelar Serial Webinar Masa Depan Ekonomi Umat, di mana seri pertamanya mengangkat tema “Sarekat Dagang Pemuda Islam”.

Diskusi yang dihadiri oleh Penggiat Ekonomi Syariah, ORMAS dan OKP Islam, Akademisi, Media, dan Pelaku UMKM ini diselenggarakan secara virtual pada Rabu, 6 Januari 2021.

Merupakan suatu kebanggaan bagi Rabu Hijrah bahwa di diskusi kali ini dapat berkolaborasi dengan tokoh-tokoh penting dalam dunia perdagangan Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam penguatan usaha di Indonesia.

Hadir dalam webinar ini Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Republik Indonesia sebagai Keynote Speaker; Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR RI yang menyampaikan pengantar singkat melalui video; serta Arief Rosyid Hasan, Pemuda DMI/HIPMI dan Muhammad Pradana Indraputra Staf Khusus Pengembangan Kewirausahaan Nasional Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang memberikan pemaparan terkait potensi kekuatan serta masa depan pengusaha muda Islam di Indonesia.

“Dari jaman Soekarno, sejarah mencatat sudah ada pengusaha pribumi yang maju.

Hari ini, kita harus duduk bersama dan berkomitmen membuat suatu gerakan agar ekonomi umat ini bisa benar-benar kita bangun. Ini adalah era kolaborasi; namun kolaborasi saja tidak cukup.

Yang dapat berkolaborasi adalah mereka yang memiliki sesuatu untuk ditawarkan.

Oleh sebab itu, perlu ada kompetisi untuk kolaborasi," ujar Lutfi.

Bukan hanya itu saja, Lutfi juga menambahkan bahwa ekonomi umat itu datangnya dari masjid (dan tempat-tempat ibadah lainnya).

Ia berpesan agar kegiatan ekonomi di tempat-tempat ibadah bisa semakin digalakkan untuk membangun ekonomi umat, bukan hanya sebagai narasi saja.

Dalam kesempatan ini, Arief Rosyid Hasan, Pemuda DMI/HIPMI yang juga merupakan Penggagas Rabu Hijrah mengawali pemaparan dengan mengangkat satu poin penting bahwa dari dahulu, sarekat dagang memiliki permasalahan yang sama, yaitu produk luar negeri yang menjamur di dalam negeri dan pihak asing yang memiliki keleluasaan dalam berdagang.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved