Kisah Sukses Pria Jambi Jualan Ikan Cupang, Pelanggan dari Luar Negeri, Omzet Rp 50 Juta Per Bulan

Melalui jatuh bangun, Panut Nur Fallah kini bisa menjual cupang hingga jutaan rupiah per ekor


zoom-inlihat foto
sukses-bisnis-ikan-cupang.jpg
KOMPAS.COM/JAKA HB
Panut saat pameran ikan di Mall WTC Jambi dari tanggal 13 Desember hingga 4 Januari 2021 lalu. Enam tahun menggeluti bisnis ikan cupang membuat perubahan dalam hidupnya.


Pandemi Covid-19 membuat banyak lini usaha terguncang.

Termasuk bisnis cupang Partner Beta yang dimiliki Panut.

“Menukik tajam. Sempat kosong itu, tapi kita coba tetap cari cara," katanya.

Panut mengatakan sebelum pandemi memang sedikit mengalami kendala terkait hargajasa pengiriman yang melonjak.

Persoalan itu selesai Februari, namun Maret pandemi bergolak.

“Jadinya saya fokus ke Jambi saja dulu karena risikonya besar kalau mau kirim keluar,” katanya.

Risiko ini terkait pengiriman dan mempengaruhi kualitas ikannya juga saat dikirim.

Dia harus terus bergerak sebab cupang yang dimilikinya perlahan mulai besar dan harus dijual atau breeding.

Namun pada pertengahan tahun tiba-tiba ikan cupang kembali booming.

“Tiba-tiba meledak. Bahkan artis pun main cupang,” kata Panut sedikit tertawa.

Sebab dia merasa itu kejutan sekali. Omzetnya kembali seperti semula. Hingga kini dia terus memperluas pasar.

Dia sendiri punya beberapa saran jika ingin memulai bisnis ikan cupang.

Panut mengatakan harus punya ketelatenan dan kesabaran lebih untuk bisnis cupang.

Sebab kita harus tahu bagaimana kesehatan dan cara perawatannya dan celah bisnisnya. Dia sendiri akan terus berbisnis cupang karena sudah menjalani enam tahun dan mendapatkan hasilnya.

Pernah jual satu ekor ikan cupang Rp 9 juta

Panut pernah menjual seekor cupang seharga Rp 9 juta.

Harga tertinggi untuk satu ekor yang pernah Panut jual. Menurutnya banyak faktor yang membuat cupang itu menjadi mahal.

"Pertama warnanya lagi booming. Otomatis jarang yang punya. Jadi kesempatan juga,” katanya.

Pembeli seharga Rp 9 juta itu dari area Jakarta.

Sedangkan di Jambi sendiri paling mahal Panut pernah menjual seharga Rp 2,5 juta pada tahun 2019.





Halaman
1234
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved