lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masih terpesona dengan Ari Irham berkat perannya sebagai Mas Kulin yang terlalu tampan?
Pastinya banyak yang sependapat, karena Ari Irham tampil mempesona saat membawakan peran Mas Kulin yang ketampanannya konon di atas rata-rata.
Keceriaan dan senyum mempesona khas anak jaman now ala Ari Irham membuatnya selalu lekat dengan imej yang positif.
Tapi bagaimana jika Ari Irham kini berubah drastis sebagai sosok yang lebih dewasa?
Baca: Dituntut Adegan Ciuman dengan Ari Irham di Film Generasi 90an, Jennifer Coppen Diminta Jadi Kucing
Seperti dalam peran terbarunya di film Generasi 90an: Melankolia.
Berikut ini, beberapa poin yang akan membuat kamu terkaget-kaget dengan perubahan Ari Irham yang biasanya lugu ala remaja, menjadi lebih berani dan dewasa.
1. Beradegan mesra
Mungkin buat aktor-aktor lainnya beradegan mesra seperti berciuman adalah hal yang biasa.
Namun, sedikit spoiler nih, Ari Irham perdana melakukan adegan berciuman di film Generasi 90an: Melankolia, loh.
Jangan kaget ya jika melihat adegan ini.
Karena Ari Irham yang biasanya terlihat dengan senyum lugunya, mendadak menjadi seorang laki-laki dewasa yang benar-benar berbeda!
2. Menampilkan sisi lemah
Jika sebelum-sebelumnya Ari Irham membawakan peran yang riang dan bersinar, di Generasi 90an: Melankolia, berbalik 180 derajat.
Ari berperan sebagai Abby, adik yang kehilangan kakaknya akibat kecelakaan pesawat.
Setelah kepergian sang kakak, Abby harus melewati masa dukanya dengan banyak hal yang menyedihkan.
Abby diceritakan harus melawan rasa sedihnya dan harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa dia memilih pelarian yang salah.
Baca: Ari Irham
3. Diwarnai baku hantam
Beradegan dewasa, bersedih dan dilengkapi dengan adegan baku hantam.
Semuanya bisa kamu saksikan di Generasi 90an: Melankolia.
Di film ini, kamu bukan cuma disuguhkan ketampanan seorang Ari Irham.
Tapi penonton juga akan diperlihatkan bagaimana sih saat wajah tampan Ari Irham babak belur akibat baku hantam.
Baca: 5 Aktor Muda dengan Akting Menjanjikan, Ada Ari Irham hingga Ardhito Pramono, Mana Favoritmu?
