"Hampir setiap malam sabtu atau malam minggu selalu ada balapan liar. Kami sudah lapor Kapolda dan personil polisi sudah turun," ujar Yanti dihubungi Jumat (23/10/2020).
Namun pihak pembalap liar kerap kucing-kucingan dengan aparat polisi setiap gelar balap liar.
Dari situ, warga Gunung Sahari Utara masih kerap terganggu dengan suara gaduh dan bising yang kerap ditimbulkan para pembalap liar.
Lebih lanjut, para pembalap liar kerap memalak para pedagang warung klontong di sekitar lokasi.
Hal itulah yang membuat warga muak dan memutuskan tawuran dengan para pembalap liar tersebut.
Yanti mengklaim tawuran antara warga dan pembalap liar baru terjadi akhir-akhir ini.
Baca: Viral Truk Ikut Balap Liar di Pantai, Belasan Penumpang Termasuk Anak-anak Terguling
Baca: Meski Kucing-kucingan dengan Polisi, Balap Liar Masih Terjadi di Sejumlah Ruas Jalan di Jakarta
Namun demikian, para pembalap liar yang kerap berulah sudah terjadi sejak tiga tahun terakhir.
Pihak kelurahan sebenarnya sudah meminta Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat untuk membuat garis kejut.
Diharapkan pembalap tidak melintas lagi di wilayah itu ketika malam sabtu atau minggu.
Namun sampai saat ini permohonan garis kejut itu belum juga ditindak lanjuti oleh Sudin Perhubungan Jakarta Pusat.
"Kami harap ada tindak lanjut dari Sudin Perhubungan atau Kepolisian agar bisa cegah balap liar di kawasan tersebut," tandas Yanti.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Wartakotalive.com)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Viral Video Balapan Liar di Gambir, Pemotor Tabrak Gerobak Pedagang Minuman dan Tukang Kopi Keliling