Mengaku Sedang Pasang Keramik, Pelaku Pemutilasi di Bekasi Diduga Gunakan Pilox untuk Samarkan Darah

AJY (17) mengaku sedang memasang keramik, tetangga yang juga cium bau menyengat menduga pelaku samarkan bau amis dengan menggunakan pilox.


zoom-inlihat foto
tribunjakartacomyusuf-bachtiartribunjakartacomyusuf-bachtiar.jpg
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Kediaman pelaku mutilasi di Kampung Pulo Gede, RT 005 RW 011, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tetangga remaja di bawah umur, AJY (17) yang lakukan mutilasi terhadap DS (24) mengungkapkan gelagat aneh sang pelaku.

Emas yang merupakan tetangga kontrakan, sama sekali tak menaruh curiga.

Padahal saat itu dirinya melihat AJY sedang bertingkah aneh dan mengaku sedang membereskan kontrakan.

Minggu sore, Emas merasa terusik oleh suara aneh dari dalam kontrakan AYJ.

Suara tersebut, menurutnya, seperti ketukan dari dua benda tumpul yang saling beradu.

Suara itu terdengar berulang kali dari dalam rumah AYJ.

Merasa terusik dengan suara itu, Emas mendatangi dan bertanya apa yang AYJ lakukan di dalam rumah saat muncul di balik pintu, "Lagi ngapain?"

"Lagi masang keramik," jawab AYJ pendek sambil berlalu menjauh dari rumah untuk membeli minuman.

Mendapat jawaban seperti itu, Emas mengaku tidak menaruh curiga pada AYJ.

Baca: Fakta Baru Pemuda Pemutilasi di Bekasi, Kenalan di Angkutan Umum hingga Disodomi 50 Kali

Baca: Pelaku Mutilasi di Bekasi Diduga Tertekan Secara Psikologis, Diberi Rp 100 Ribu Seusai Disodomi

"Saya enggak curiga sama sekali. Saya sempet denger suara dug, dug, dug. Begitu doang," lanjut Emas Jumiarti.

Pelaku Mutilasi DS di Bekasi adalah bekerja sebagai manusia silver bernama Ahmad Berusia 17 Tahun Potongan tubuh berupa badan dan tangan korban mutilasi di Kota Bekasi bernama Dony Saputra tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (7/12/2020).
Pelaku Mutilasi DS di Bekasi adalah bekerja sebagai manusia silver bernama Ahmad Berusia 17 Tahun Potongan tubuh berupa badan dan tangan korban mutilasi di Kota Bekasi bernama Dony Saputra tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (7/12/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Selain suara aneh, bau menusuk hidung bersumber dari dalam rumah AYJ lagi-lagi membuat Emas penasaran.

Emas menyium bau cat pylox yang sangat menyengat beberapa jam setelah suara dentuman.

Emas pun kembali bertanya perihal apa yang sedang dikerjakan pelaku di dalam rumah.

Saat pelaku keluar masuk rumahnya, ia kembali menanyakan bau tersebut, namun pelaku kembali berdalih.

"Nyengat banget bau pylox-nya, saya tanya lagi, ngapain. Pelaku jawab bau pilok."

"Kata dia sambil ngecat barang," ucapnya.

Ia percaya saja dengan penjelasan AYJ saat itu.

Barulah saat polisi datang menggeledah, Emas baru paham bahwa pylox disemprotkan untuk mengaburkan bekas darah di semua lantai dan menyamarkan bau amis.

"Saya enggak mencium bau amis waktu itu. Baru sekarang-sekarang bau amisnya keluar," kata Emas Jumiarti.

Minta plastik besar

Minggu malam, sebelum potongan tubuh korban ditemukan di saluran irigasi Kalimalang, sekira pukl 23.00 WIB pelaku meminta plastik berukuran besar kepada Emas.

"Jam 11 malam masih nongkrong di sini, ketemu suami saya sama satpam. Dia minta plastik gede, saya enggak punya, jadi dikasih yang kecil," tutur Emas.

Potongan tubuh berupa badan dan tangan korban mutilasi di Kota Bekasi saat tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (7/12/2020).
Potongan tubuh berupa badan dan tangan korban mutilasi di Kota Bekasi saat tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (7/12/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Emas juga mengaku tak mengetahui ketika pelaku membuang potongan tubuh korban yang ditengarai dilakukan pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Namun di pagi harinya, tak seperti biasanya pelaku menanyakan terkait biaya apabila hendak membuanh sampah di TPS dekat rumahnya.

"Paginya nanya tuh ke saya, kalau buang sampah di TPS bayar apa enggak, saya bilang enggak bayar, buang saja di sana. Benar-benar biasa saja. Makanya enggak curiga sama sekali," katanya.

Penemuan mayat

Diketahui, mayat korban dalam kondisi tanpa kepala, kedua kaki dan tangan kiri, ditemukan tersangkut pohon di bibibr saluran irigasi Kalimalang, Senin (7/12/2020) pagi.

Petugas kebersihan mendapati tangan kiri korban terbungkus kantung plastik di tempat pembuangan sampah Jalan Gunung Gede Raya, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan.

Baca: Tetangga Pelaku Pemutilasi di Bekasi Sebut Korban Selalu Menginap pada Akhir Pekan

Baca: Pegawai Minimarket Dimutilasi Oleh Remaja 17 Tahun, Pelaku Ngaku Kesal Kerap Disodomi oleh Korban

"Saya kira rongsokan, makanya saya bongkar. Pas saya bongkar ternyata isinya tangan," cerita Heri Wibowo saat ditemui TribunJakarta.com, Senin (7/12/2020) sore.

Saking takutnya, Heri menunda membongkar sampah warga dari gerobak motor dan memilih melaporkan temuannya kepada ketua RW setempat dan polisi.

Potongan tangan kiri korban masih berlumur darah.

"Baunya juga belum terlalu tercium (busuk, red)," kata dia meyakinkan.

Tempat pembuangan sampah sementara di RT 001/RW 013 Kelurahan Kayuringin tak hanya menampung sampah milik warga RT 001, tapi juga dari RT 003, RT 006, dan RT 002 RW 019.

Tak lama setelah penemuan tersebut, ditemukan potongan tubuh lain di lokasi yang berbeda.

Wakil Kapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal mengkonfirmasi, bahwa anggota tubuh lainnya milik korban Donny Saputra sudah ditemukan lengkap.

"Bagian kepala ditemukan di sungai dekat lokasi penemuan tangan kiri di Kayuringin. Sedangkan kaki di tong sampah, beda RW saja," ujar Alfian, Rabu (9/12/2020).

(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJakarta.com/Muji Lestari)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Terkuak Gelagat Remaja Pemutilasi di Bekasi, Pelaku Sempat Minta Plastik Besar ke Tetangga

 




BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved