
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyoroti kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Fadil membandingkan respon masyarakat terhadap kerumunan sosial dan kasus perampokan.
Padahal, menurut Fadil, keduanya memiliki dampak yang sama, yaitu kematian.
“Saya memberi contoh sederhana. Ada satu perampokan disertai pemerkosaan sehingga menyebabkan terbunuhnya satu keluarga. Respons sosial Anda, reaksi Anda terhadap kasus ini pasti kan luar biasa. (Reaksinya) kasihan melihat berdarah-darah, sadis, pasti pemberitaannya bisa berseri-seri itu di media. (Pembunuhnya disebut) raja tega,” ujar Fadil di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/12/2020), dikutip Kompas.com.
Namun, respon masyarakat menjadi berbeda melihat kasus Covid-19.
Padahal, kerumunan massa juga bisa memicu korban jiwa.
"Sama dengan kerumunan. Ujungnya sama-sama mati," kata Fadil.
Baca: 7 Kasus Hukum Rizieq Shihab, Terbaru Picu Kerumunan Massa : 3 Kali Tersangka, 5 Kali Terlapor

"Mortality rate-nya (akibat Covid-19) sekitar 1,3 persen. Setiap hari yang meninggal di Jakarta (karena Covid-19) 3-4 orang, bahkan lebih. Apa yang terjadi? Perasaan kita merasa biasa-biasa saja, padahal ini mati ini."
Karena bisa menyebabkan korban, Fadil merasa harus menindak tegas orang yang menimbulkan kerumunan.
“Yang dapat menyebabkan korban, baik keselamatan jiwa maupun korban fisik karena sakit, kerugian materiil, ya harus kami tindak,” ujar Fadil.
-
PPKM Mikro Dimulai Hari Ini, Menko PMK Muhadjir Sebut Masyarakat dan Media Jadi Peran Penting
-
Pemerintah Terapkan PPKM Mikro, Epidemiolog: Kebijakan Tidak Berbasis Data Terkini
-
Mengenal Selebgram Helena Lim yang Pamer Sudah Divaksin Covid-19, Isi Rumahnya Mengejutkan
-
Jawa Tengah Bakal Di-Lockdown? Ini Jawaban Ganjar Pranowo
-
Rusia: 60% Penduduk Dunia Kebal Covid-19 pada Agustus 2021, Memungkinkan Kembali Hidup Normal