Mereka termasuk pria dari segala usia, dari remaja hingga pensiunan.
Panjang organ vital pria Inggirs rata-rata dalam kelompok ini adalah 5,1 inci (13 cm) di saat ereksi, kata penelitian tersebut.
Situs web NHS menambahkan, terlepas dari ukuran sebenarnya, banyak pria masih tidak senang dengan ukuran kejantanan mereka.
Sebuah studi berdasarkan hasil survei berbasis internet terhadap lebih dari 50.000 pria dan wanita mengungkapkan bahwa 45% pria menginginkan ukuran organ vital yang lebih besar.
Laporan Profesor Kevan Wylie, konsultan kedokteran seksual di Universitas Sheffield, menyimpulkan bahwa kekhawatiran berlebihan tentang ukuran organ vital lebih tinggi di antara pria dengan ukuran organ vital rata-rata dibandingkan pria dengan organ vital kecil.
Laporan Profesor Wylie juga menemukan perbedaan antara apa yang dipikirkan wanita dan pria.
Persentase wanita yang jauh lebih tinggi (85%) merasa puas dengan ukuran organ vital pasangan mereka daripada persentase pria (55%) yang puas dengan ukuran organ vital mereka sendiri.
Seksolog Jelaskan Seberapa Sering Sebaiknya Berhubungan Intim dengan Suami atau Istri
Hal lain soal kehidupan seks yang banyak dipertanyakan pasangan suami istri adalah seberapa sering sebaiknya berhubungan intim.
Berapa kali dalam seminggu atau sebulan Anda harus berhubungan intim dengan pasangan Anda?
Seksolog Jess Wilde dari E4's The Sex Clinic menjelaskan apa yang dimaksud normal dalam hal frekuensi berhubungan suami istri.
Tidak peduli apa tingkat pengalaman seksual Anda, ada beberapa pertanyaan yang kita semua pikirkan dari waktu ke waktu.
Bagaimanapun, kita semua ingin merasa memiliki kehidupan seks yang normal dan memuaskan.
Satu pertanyaan yang sering mengganggu orang adalah tentang seberapa sering Anda harus berhubungan seks dengan pasangan Anda.
Harian, mingguan, bulanan?
Seberapa sering cukup atau terlalu banyak?
Nah, Daily Star berbicara dengan Jess Wilde, salah satu ahli seks paling terkenal di Inggris, yang telah muncul sebagai ahli tetap di Klinik Seks E4.
“Pasangan harus berhubungan seks sesering yang mereka mau," kata Jess.
“Tidak ada jumlah minimum atau maksimum hubungan intim yang harus atau tidak boleh dilakukan pasangan," ujarnya lagi.
Menurut Jess, selama itu menyenangkan bagi keduanya, suami dan istri, frekuensi dan jenis hubungan seksual yang dilakukan tidak relevan dengan frekuensi.