
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menunjuk anggota parlemen Partai Konservatif Nadhim Zahawi menjadi Menteri Kesehatan baru yang bertugas mengurusi seputar program dan distribusi vaksin virus corona.
Bekerjasama dengan badan regulator obat-obatan, pemerintah Inggris sedang menguji dua vaksi yakni Pfizer/BioNTech dan yang lain adalah AstraZeneca/Universitas Oxford.
Kepada Guardian, sejumlah rumah sakit mengaku akan menerima dosis pertama vaksin pada 7 Desember 2020, jika sudah ada persetujuan.
Seperti diketahui, Inggris telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer dan 100 juta dosis AstraZeneca.
Pemerintah memprioritaskan para pekerja medis dan penghuni panti jompo yang pertama divaksinasi.
Baca: Prosedur Bikin Baru atau Perpanjang SIM di Luar Daerah Domisili, Cukup Bawa Persyaratan Ini

Baca: Presiden Jokowi Tetapkan 9 Desember 2020 jadi Hari Libur Nasional untuk Pilkada Serentak
Selanjutnya para orang tua dan mereka yang berusia di atas 80 tahun, sebagaimana dilansir Associated Press, Sabtu (28/11/2020).
Diwartakan sebelumnya, kabar virus corona di Inggris tidak hanya soal vaksin.
Kebijakan pemerintah Inggris mendapat pertentangan dari anggota parlemen setempat
Pertentangan gagasan ihwal kebijakan Covid-19 di Inggris Raya terjadi antara PM Boris Johnson dan anggota parlemen dari Partai Konservatif.
Pembatasan ketat virus corona yang diterapkan Pemerintah Inggris ditentang anggota parlemen dengan menyebut itu akan menghadirkan kerusakan ekonomi.
Baca: K-Movievaganza: Sinopsis The Spy: Undercover Operation, Tayang Malam Ini di Trans7 pukul 22.00 WIB
-
Walau Sudah Dimulai, Masih Banyak Orang Eropa Tidak Yakin dengan Vaksinasi Covid-19, Ini Alasannya
-
Ada Temuan Virus Corona Baru di South Wales, Ini Syarat WNI dari Inggris Boleh Masuk ke Indonesia
-
Uji Coba Telah Selesai, Inggris dan 11 Negara Lain Mulai Lakukan Vaksinasi bagi Warga Negaranya
-
Muncul Varian Baru Corona di Inggris, Menristek: Belum Ada Bukti Tingkat Keparahannya Lebih Tinggi
-
Waspada, Virus Corona Jenis Baru Asal Inggris Kini Ditemukan di Singapura, Bagaimana Penyebarannya?