TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kepolisian Inggris menangkap puluhan orang dalam demonstrasi anti-lockdown di London, Inggris.
Para pengujuk rasa anti-masker dan anti-vaksin ini terlihat membawa poster dan seruan bertuliskan "berhenti mengendalikan kami" atau "tidak ada lagi lockdown".
Massa berbaris di sepanjang jalan Oxford and Regeant, sebuah distrik pusat perbelanjaan di pusat kota, Sabtu (28/11), dikutip dari Associated Press, Minggu (29/11/2020).
Polisi mengamankan dan memborgol sejumlah orang yang menolak instruksi untuk membubarkan diri.
Bentrokan pun tak terhindarkan saat massa yang marah melemparkan botol dan bom asap ke arah petugas.
Baca: Tunjuk Menteri Kesehatan Baru, Pemerintah Inggris Beli 40 Juta Dosis Pfizer dan 11 Juta AstraZeneca
Baca: Ribut Pembatasan Covid-19, Kebijakan Pemerintah Inggris Dikritik Partai Konservatif
Kepolisian Metro mengatakan lebih dari 60 orang ditangkap dan jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah.
Seperti diketahui, Inggris melarang warganya mengadakan pertemuan massal di bawah aturan lockdown.
Gerakan anti-lockdown yang tak punya massa besar ini cukup vokal menentang kebijakan pemerintah pusat.
Di dalamnya banyak tokoh-tokoh aktivis anti-vaksin, ahli teori konspirasi, orang-orang yang percaya pembatasan sosial adalah bentuk pelanggaran kebebasan sipil, sebagaimana dilansir Associated Press, Minggu (29/11/2020).
Baca: Muncul 21,695 Kasus Corona dalam 24 Jam, Jerman Atur Ketat Pembatasan Sosial Jelang Natal
Bagaimana Kabar Corona di Inggris?
Seperti diketahui, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menunjuk anggota parlemen Partai Konservatif Nadhim Zahawi menjadi Menteri Kesehatan baru yang bertugas mengurusi seputar program dan distribusi vaksin virus corona.
Bekerjasama dengan badan regulator obat-obatan, pemerintah Inggris sedang menguji dua vaksi yakni Pfizer/BioNTech dan yang lain adalah AstraZeneca/Universitas Oxford.
Kepada Guardian, sejumlah rumah sakit mengaku akan menerima dosis pertama vaksin pada 7 Desember 2020, jika sudah ada persetujuan.
Seperti diketahui, Inggris telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer dan 100 juta dosis AstraZeneca.
Pemerintah memprioritaskan para pekerja medis dan penghuni panti jompo yang pertama divaksinasi.
Baca: Prosedur Bikin Baru atau Perpanjang SIM di Luar Daerah Domisili, Cukup Bawa Persyaratan Ini
Baca: Presiden Jokowi Tetapkan 9 Desember 2020 jadi Hari Libur Nasional untuk Pilkada Serentak
Selanjutnya para orang tua dan mereka yang berusia di atas 80 tahun, sebagaimana dilansir Associated Press, Sabtu (28/11/2020).
Diwartakan sebelumnya, kabar virus corona di Inggris tidak hanya soal vaksin.
Kebijakan pemerintah Inggris mendapat pertentangan dari anggota parlemen setempat
Pertentangan gagasan ihwal kebijakan Covid-19 di Inggris Raya terjadi antara PM Boris Johnson dan anggota parlemen dari Partai Konservatif.
Pembatasan ketat virus corona yang diterapkan Pemerintah Inggris ditentang anggota parlemen dengan menyebut itu akan menghadirkan kerusakan ekonomi.
Baca: K-Movievaganza: Sinopsis The Spy: Undercover Operation, Tayang Malam Ini di Trans7 pukul 22.00 WIB