Mila pun sempat menanyakan kesalahan pencatatan tersebut, karena bukan kesalahannya dan kenapa harus dibebankan kepada konsumen.
Hal serupa juga dirasakan Suratno, ia harus membayar tunggakan 10.000 Kwh dengan besaran tagihan Rp 16 juta.
Mendapat tagihan sebesar itu, perwakilan keluarganya pun mendatangi kantor PLN Area Wonosari dan disepakati hanya diminta membayar Rp 8,7 juta dengan uang muka Rp 5 juta dan sisanya diangsur selama satu tahun.
“Awalnya minta dilunasi enam bulan, tapi saya nego agar dilunasi selama 12 bulan,” kata anak Suratno, Zubaidi.
Untuk membayar tungakan itu, Suratno pun harus menjual tujuh pohon miliknya berupa enam pohon jati dan satu pohon mahoni.
"Ya mau dijual untuk membayar listrik, uang segitu (Rp 8,7 juta) mau dapat dari mana?" kata Suratno saat ditemui di rumahnya, Jumat.
Kata Suratno, awalnya daya listrik di rumahnya 450 Kwh, kemudian pada tahun 2017 dinaikkan menjadi 1.300 Kwh.
Setiap bulannya Suratno biasa membayar sekitar Rp 200.000.
"Mau bagaimana lagi, ya harus dibayar," kata Suratno.
Terkait dengan permasalahan itu, Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Wonosari Pranawa Erdianta mengatakan, PLN telah memberikan solusi kepada pelanggan tersebut.
Sambung Pranawa, mereka diminta tidak harus membayar keseluruhan biaya tunggakan, tetapi hanya kurang dari Rp 9 juta dan diangsur selama enam bulan.
Solusi tersebut disepakati bersama pada 25 November 2020.
“Itu (tagihan lebih rendah dari pemakaian) yang menyebabkan tagihan melonjak sangat besar, namun kami bergerak cepat untuk segera mencarikan solusi terbaik bagi pelanggan tersebut,” kata Pranawa melalui rilis yang diterima wartawan Sabtu (28/11/2020).
Agar kejadian serupa tak terulang, Pranawa pun mengimbau kepada pelanggan untuk aktif mengecek meteran setiap bulannya dan membandingkan antara struk yang dibayar dengan angka yang ada di Kwh meter untuk menghindari tagihan yang menumpuk.
Jika ada pelanggan yang mengalami lonjakan seperti itu, sambung Pranawa, dapat menginformasikan kepada PLN untuk dicarikan jalan keluarnya.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Markus Yuwono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita 2 Warga Gunungkidul yang Tagihan Listriknya Melonjak hingga Puluhan Juta"