TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa mengatakan Spanyol siap menyunyik vaksin kepada 47 juta warganya.
Adapun langkah itu dilakukan dalam tiga tahap.
Tahapan pertama dimulai pada Januari dan berakhir selama bulan-bulan musim panas.
Sementara sekitar 2,5 juta orang, baik itu warga maupun petugas yang bekerja di panti jompo, petugas kesehatan, dan orang-orang dengan ketergantungan akan diprioritaskan pada tahap pertama penyuntikan vaksin.
Spanyol akan menyuntik vaksin warganya antara Januari dan Maret, menurut Illa, sebagaimana dilansir Associated Press, Jumat (27/11/2020).
Illa menambahkan bahwa sejumlah ahli masih menganalisa apakah ada kelompok lain yang perlu mendapat prioritas utama.
Baca: Jelang Perilisan Film, Visinema Luncurkan Web Series Generasi 90an: Melankolia The Series
Baca: Tayang Sebentar Lagi! Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 27 November 2020, Elsa Berusaha Culik Reyna Lagi?
Selain itu, nantinya akan ada urutan mana yang paling mendesak sampai paling akhir yang akan mendapat vaksin.
Diketahui antara bulan Maret hingga Juni 2021 akan menjadi waktu maksimal penyuntikan untuk kelompok yang tidak terlalu berisiko.
Ini juga tergantung ketersediaan vaksin dan kondisi risiko penularan.
“Tidak ada vaksin yang akan diberikan jika tidak memiliki jaminan keamanan dan kemanjuran,” kata Illa.
Uni Eropa Siap Pasok Vaksin Moderna
Bicara tentang vaksin virus corona, muncul kabar kesepakatan Uni Eropa dengan pemasok vaksin, Moderna.
Baca: 7 Fakta Eva Belisima, Wanita yang Dikabarkan Menikah Siri dengan Kiwil, Pengusaha Kaya & Modis
Baca: Bocoran One Piece 997: Kaido Dipindahkan Onigashima ke Ibukota Bunga dengan Awan Raksasa
Uni Eropa telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan biotek asal Amerika Serikat, yakni Moderna.
Adapun keduanya sepakat bahwa Moderna akan memasok hingga 160 juta dosis kandidat vaksin Covid-19.
Laporan itu disampaikan oleh Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen.
Kesepakatan itu akan secara resmi disetujui oleh Pejabat Eksekutif Uni Eropa, pada Rabu depan (25/11).
"Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin ini bisa sangat efektif melawan Covid-19. Begitu vaksin terbukti aman dan efektif, setiap negara anggota akan menerimanya pada waktu yang sama secara pro rata," kata Ursula von der Leyen, sebagaimana diwartakan AFP, Selasa (24/11/2020).
Baca: Muncul 204 Infeksi dalam Sehari, PM Estonia: Wabah Virus Corona Berada di Level Kritis
Baca: Kejatuhan Forklift di Tempat Kerja, Seorang Tukang Bangunan Kehilangan Separuh Badannya
Minggu lalu, Moderna mengatakan vaksin eksperimentalnya 94,5% efektif dalam mencegah Covid-19.
Laporan ini diumumkan berdasarkan data sementara dari uji klinis tahap akhir.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)