Sedangkan untuk kategori Identity ada 19 nama di dalamnya.
Dua wanita dari Indonesia, Febfy, masuk di kategori Knowledge, sementara Salsabila masuk dalam kategori Leadership.
Febfi Setyawati
Febfi Setyawati adalah pendiri Untukteman.id, sebuah organisasi yang membantu orang-orang yang rentan - terutama orang sakit yang kesulitan keuangan dan mereka yang terdampak Covid-19.
Dia dan timnya berkeliling komunitas dengan mobil campervan Volkswagen untuk menyediakan akses internet gratis (yang bisa mahal) dan perpustakaan keliling bagi siswa, sehingga mereka dapat melanjutkan pekerjaan mereka.
Tim tersebut sekarang mencoba menyediakan pemancar sinyal untuk area di mana tidak ada sinyal internet.
Duka yang dialaminya saat putranya, Akara Haykal, meninggal karena sindrom Moebius, kondisi saraf yang langka, menginspirasi Febfi untuk membantu sesama.
Di akun Instagramnya Febfi merespon masuknya namanya dalam daftar 100 wanita luar biasa di dunia Tahun 2020 versi BBC.
"Terimakasih kepada semesta yang terus mendukung langkah kami. Masih percaya gak percaya nama saya bisa masuk dalam daftar tersebut," tulis Febfi.
"Dunia telah banyak berubah pada tahun 2020. Kita juga harus berubah untuk dunia. Lebih baik kita melakukan sedikit hal yang bermanfaat, daripada banyak mengeluh," demikian quote Febfi yang dikutip BBC..
Salsabila Khairunnisa
Salsabila adalah seorang siswa berusia 17 tahun dari Jakarta, Indonesia.
Setiap Jumat dia memimpin aksi mogok sekolah melawan deforestasi di depan kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pada usia 15 tahun, ia ikut memprakarsai gerakan yang dipimpin pemuda, Jaga Rimba.
Selain pelestarian hutan, organisasi memperjuangkan hak-hak warga masyarakat adat yang kehilangan rumah di hutan Kinipan, salah satu hutan hujan terakhir yang masih bertahan di Kalimantan.
Pandemi telah memberi kita kesadaran kolektif bahwa kita semua berada di bawah sistem patriarki-kapitalis yang sama yang ada untuk mencari keuntungan.
Sudah waktunya bagi kita untuk berkumpul dalam solidaritas, dan memimpin pemulihan yang hijau dan adil.
"Pandemi telah memberi kita kesadaran kolektif bahwa kita semua berada di bawah sistem patriarkal-kapitalis yang sama yang ada untuk mencari keuntungan. Saatnya bagi kita untuk berkumpul dalam solidaritas, dan memimpin pemulihan yang hijau dan adil," kata Salsabila dalam quote yang dikutip di BBC.
(tribunnewswiki.com/hr)