Satu di antaranya diunggah FX Harminanto, mantan pemain PSIM Yogyakarta.
"Dapat kabar dan kiriman video dari sejawat, beliau kolaps ketika main bola, dibawa ke rumah sakit Mintoharjo namun tak tertolong, RIP Ricky Yacobi," tulis FX Harminanto.
"Rest in Power Ricky Yacobi! Terimakasih atas jasa luar biasa untuk negara dan ikut menginisiasi sepatu Specs, jasa luar biasa untuk anak-anak usia dini," imbuhnya.
Eks pelatih timnas Indonesia, Rahmad Darmawan, yang menyebarkan informasi tersebut telah dikonfirmasi Kompas.com.
Dia membenarkan bahwa Ricky meninggal dunia di Rumah Sakit AL Mintoharjo, berdasarkan laporan dari seseorang bernama Arif Mursado yang berada di lapangan.
Profil Ricky Yacobi
Sosok fenomenal yang bersinar di era 80-an adalah Ricky Yacob, yang kemudian lebih dikenal sebagai Ricky Yacobi (Nanti bakal diceritain kenapa namanya bisa berubah).
Om Ricky lahir di Medan pada 12 Maret 1963. Dia dikenal sebagai penyerang yang memiliki kelebihan dalam kecepatan.
Dia juga menjadi ujung tombak andalan tim nasional pada era 80-an.
Sepanjang kariernya di Indonesia, Om Ricky pernah mengaburkan PSMS Medan, Arseto Solo, BPD Jateng, dan PSIS Semarang.
Pada 1980, pihak yang berperan mengantarkan PSMS Medan yunior juara Piala Soeratin, yang notabene adalah turnamen khusus pemain di bawah usia 18 tahun.
Selepas dari PSMS, Om Ricky membagiang ke Pulau Jawa untuk bergabung dengan salah satu klub anggota Galatama, Arseto Solo.
Di klub inilah, Om Ricky tidak pernah pernah mendapat gelar juara Galatama.
Akan tetapi, doi sukses menjadi top skorer Galatama sebanyak dua kali, yakni pada 1987 dan 1990.
Karier Om Ricky di level tim nasional lebih mentereng pelatihan di klub.
Dalam balutan seragam merah putih, Ricky sukses mengharumkan nama Indonesia di sejumlah ajang internasional.
Pada Asian Games 1986 di Korea Selatan, Om Ricky menjadi kapten tim.
Saat itu, pada babak penyisihan grup, Indonesia tergabung di Grup C bersama Arab Saudi, Qatar, dan Malaysia.
Meskipun berada di grup yang tergolong sulit, Om Ricky cs. mampu melaju ke babak selanjutnya setelah peringkat kedua dengan perolehan tiga poin.
Baca: Sempat Tak Diakui, Rencana Naturalisasi Pemain Brasil di Timnas Indonesia U-19 Kini Terjawab Tuntas
Baca: Viral Tarkam di Lapangan Banjir Lumpur, Pemain Bhayangkara & Timnas Saddil Ramdani Dihujani Kritik
Pada babak perempat final, Indonesia bersua dengan Uni Emirat Arab (UEA).