TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ekonom Senior Indef, Faisal Basri menilai Indonesia akan diuntungkan seandainya Donald Trump kembai terpilih dalam Pilpres AS.
Sebaliknya, Indonesia bisa turut merasakan kesilitan apabila yang menjadi presiden adalah Joe Biden dari Partai Demokrat.
“Saya enggak suka nih jawabannya, kalau Donald Trump menang itu lebih menguntungkan buat Indonesia,” ujar Faisal dalam webinar, dikutip Kompas.com, Rabu (4/11/2020).
Faisal Basri menilai kebijakan Joe Biden urusan bilateral lebih rumit dibanding Donal Trump.
“Jadi (Partai) Demokrat itu kalau mau ngasih banyak banget syaratnya, human rights-lah, itu lah. Kalau partai Republik ini kerjanya (memberikan) stimulus, cetak uang, sehingga dollar AS turun, merosot, rupiah-nya menguat tanpa kita usaha ,” kata Faisal.
Baca: Update Pilpres AS 2020: Donald Trump Sebut Ada Kecurangan, Ingin Gugat ke Mahkamah Konstitusi
Terlebih lagi, ia menilai Biden akan berusaha menekan defisit dengan cara menaikkan pajak orang kaya.
Dengan demikian, perekonomian Amerika Serikat akan semakin menguat.
“Artinya strength dollar AS karena defisitnya turun. Nah akibatnya rupiahnya melemah. Jadi faktor eksternalnya yang bersifat heksogen itu dari AS very unfortunate,” ungkapnya.
Kemudian Faisal Basri mencontohkan tahun 1998, di mana Indonesia turut merasakan dampaknya.
“Inget enggak pas Pak Soeharto jatuh? itu kan Presidennya Partai Demokrat. Nah kalau republik yang penting bisnis, perusahaan minyaknya diminta dikasih fasilitas, freeportnya jangan diganggu, yang gitu-gitu dan GSP dikasih,” ujarnya.
Update Penghitungan Suara
Baca: Update Pilpres 2020, Meski Tertinggal Sementara Atas Biden, Donald Trump: Kita Menang Segalanya
Proses penghitung suara Pilpres Amerika Serikat 2020 masih berjalan.
Saat ini perolehan suara calon presiden petahana Donald Trump dan calon presiden Joe Biden masih bersaing ketat.
Hingga Kamis (5/11/2020) pukul 00.30 WIB, peta prediksi hasil Pemilu Presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2020 berubah warna di negara bagian Michigan.
Bila sebelumnya dalam pantauan hingga Rabu (4/11/2020) pukul 18.00 WIB "warna" Michigan masih merah muda, pada pantauan hingga Kamis (5/11/2020) pukul 00.30 WIB warnanya telah berganti menjadi biru muda.
Michigan hingga saat ini masih menjadi salah satu arena tempur penentu hasil akhir Pilpres AS 2020.
Bila merujuk pantauan Associated Press, arena tempur tinggal tersisa di tujuh negara bagian, termasuk Michigan.
Baca: Pilpres AS 2020: Apa yang Dilakukan Donald Trump dan Joe Biden di Hari Pemungutan Suara?
Enam negara bagian selain Michigan adalah Nevada, Wisconsin, Pennsylvania, Carolina Utara, Georgia, dan Alaska.
Adapun dalam versi pantauan New York Times, selain tujuh negara bagian seperti yang tercatat sebagai area tempur di versi pantauan Associated Press, ada tambahan Arizona.
Di versi Associated Press, Arizona sudah dinisbahkan untuk Demokrat meski kisaran suara masuk sama, yaitu 84 persen bersanding 86 persen di versi New York Times.
Selain itu, New York Times tidak memasukkan Alaska sebagai battleground, tetapi menyebut data kawasan itu sebagai angka perkiraan.
Di versi Associated Press tak ada keterangan pembeda untuk data Alaska yang belum konklusif.
Warna merah muda berarti suara yang belum konklusif bagi kemenangan Trump atau Biden tetapi memperlihatkan keunggulan sedang di tangan Partai Republik.
Meski demikian, baik Associated Press maupun New York Times mencatatkan perubahan arah angin yang sama untuk Michigan.
Hingga kisaran data masuk di bawah 90 persen, proporsi suara di negara bagian ini masih condong ke Trump.
Baca: Beda Pendapat Soal Penanganan Covid-19, Donald Trump: Jika Anda Memilih Joe Biden, Tak Ada Natal
Namun, selewat data masuk 90 persen—96 persen di versi Associated Press dan 94 persen di versi New York Times saat tulisan ini disusun—suara Michigan berganti arah condong ke Biden.
Meski demikian, karena tipisnya perbedaan di antara kedua kandidat, suara untuk Michigan belum dapat dinyatakan konklusif.
Semula, Trump unggul dengan 49,9 persen atas Biden yang mengantungi 48,5 persen, ketika suara masuk tercatat 87 persen di versi Associated Press.
Dari pantauan lembaga yang sama, angka ini berbalik menjadi 49,7 persen bagi Biden dan 48,8 untuk Trump saat suara masuk terpantau 96 persen.
Karenanya, total suara yang didapat kedua calon presiden belum berubah, yaitu 238 untuk Biden dan 213 untuk Trump.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Hasil Pilpres AS: Michigan Bergoyang Arah ke Biden"
(TribunnewsWiki.com/Nur/Kompas.com/Palupi Annisa Auliani)